Perlu adanya suatu sistem Iptek yang baik yang menjadikan interaksi antara penghasil dan pengguna lebih intensif dan bermanfaat untuk peningkatan perekonomian bangsa,"
Jakarta (ANTARA News) - Deputi bidang Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Riset dan Teknologi Dr Ir Muhamad Dimyati Msc mengatakan perlu adanya sistem Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek) yang baik untuk meningkatkan perekonomian bangsa.

"Perlu adanya suatu sistem Iptek yang baik yang menjadikan interaksi antara penghasil dan pengguna lebih intensif dan bermanfaat untuk peningkatan perekonomian bangsa," ujar Dimyati di Jakarta, Selasa.

Saat ini, sambung dia, pemerintah melalui Kemristekdikti mengeluarkan kebijakan penguatan Sistem Inovasi Nasional (SiNas Iptek), yang bertujuan untuk peningkatan sinergi, produktivitas dan pendayagunaan sumber daya litbang nasional sehingga inovasi dan Iptek mampu meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan mensejahterakan masyarakat.

Dia menambahkan, dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, diperlukan kesiapan produk dan Industri Tanah Air berkompetisi dan berdaya saing .

"Penguasaan IPTEK menjadi kunci untuk membangun kekuatan daya saing agar menghasilkan produk bernilai tambah ataupun memberikan keunggulan kompetitif."

Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 telah dituangkan upaya untuk meningkatkan daya saing perekonomian berdasarkan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang bekualitas serta kemampuan Iptek yang terus meningkat.

Visi Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) menjadikan Indonesia negara industri yang tangguh yang bercirikan struktur industri yang kuat, sehat, dan berkeadilan, industri yang berdaya saing tinggi ditingkat global dan industri yang berbasis inovasi dan teknologi.

"Pertumbuhan industri non-migas ditargetkan dapat mencapai 6,8 persen pada 2015, kemudian naik 8,73 persen pada 2020, dan 9,53 persen pada 2025," kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pada awal Juni dilangsungkan Forum Inovasi Teknologi 2015 (FIT 2015) dan dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari kalangan pemerintah, akademisi, inkubator bisnis, pengusaha di bidang teknologi, dan investor.

FIT 2015 mengusung tema "Hilirisasi dan Komersialisasi IPTEK Tepat Guna", yang bertujuan mendorong agar hasil inovasi Iptek khususnya teknologi tepat guna dapat mempunyai daya saing dan nilai komersil.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015