Painan, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, berencana membangun kawasan konservasi buaya di Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut, kabupaten setempat.

Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit di Painan, Rabu, bahwa dua kecamatan yang berada dibagian selatan atau di ujung kabupaten itu akan dijadikan sebagai kawasan konservasi buaya karena aliran sungai yang ada di kecamatan tersebut memiliki banyak buaya.

Selama ini, binatang reptil yang ada di aliran sungai yang terelak di dua kecamatan itu seringkali membawa petaka bagi masyarakat yang tinggal di dua kecamatan itu.

Sebagai upaya dalam menjadikan kawasan konservasi, pemkab setempat telah melakukan sosialisasi kepada warga setempat khususnya yang tinggal dekat aliran sungai sekitar kawasan.

"Kita sudah menyosialisasikan melalui camat di dua kecamatan ini terkait zona konservasi buaya muara di kecamatan masing-masing. Sosialisasi difokuskan bagi warga yang bermukim dan beraktifitas di hilir Batang Silaut," katanya.

Untuk sosialisasi, Pemkab menggandeng Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Universitas Andalas dengan mendatangi warga di sekitar kawasan di masing-masing kecamatan.

Kepada Warga pemkab memberikan bekal tentang penanganan buaya di kawasan konservasi. Upaya itu agar keberadaan buaya di kawasan tersebut tidak membahayakan bagi warga setempat.

Camat Silaut Samwil, mengatakan, selain menyosialisasikan tentang kawasan konservasi, pemkab juga telah melakukan pemetaan zona kawasan waspada di beberapa titik lokasi yang menjadi tempat bermain binatang buas tersebut.

Di Silaut, pengendalian dengan menjadikan kawasan konservasi terhadap binatang buas jenis buaya sepanjang aliran sungai Batang Silaut tepatnya di Nagari Airhitam dan Simbungo. Sedangkan di Lunang terdapat beberapa titik di Batang Sindang.

Menurutnya, setiap tahun jumlah kawanan buaya yang terdapat di sepanjang aliran Batang Silaut di Nagari Airhitam dan Nagari Simbungo, serta di beberapa titik di Batang Sindang, Kecamatan Lunang, selalu bertambah.

Titik-titik tempat bermain reptil itu sangat dekat dengan pemukiman penduduk, bahkan sebagiannya masuk pada kawasan pemukiman penduduk sehingga perlu dilakukan pengendalian dengan menjadikan kawasan konservasi. 

Pewarta: Junisman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015