Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Tiongkok menutup 832 laman logistik yang diduga melayani pesan antar narkoba, secara terselubung, sebagai bagian dari upaya negara itu meminimalkan kejahatan narkoba melalui Internet.

"Sejak April tahun ini, kami telah menutup 832 laman, yang memuat berbagai informasi layanan logistik, pesan antar narkoba, baik dari domestik maupun mancanegara," kata kata Wakil Komisioner Komisi Nasional Pengendalian Narkotika (National Narcotics Control Commission/NNCC) Tiongkok Liu Yuejin dalam jumpa wartawan di Beijing, Rabu.

Ia menuturkan bahwa perkembangan industri logistik yang semakin pesat, termasuk dalam layanan pengantaran, telah dijadikan para pelaku kejahatan narkoba sebagai sarana perdagangan barang haram tersebut.

"Penyaluran narkoba melalui Internet telah mencakup komunikasi online, pembayaran melalui bank, dan layanan antar," ungkap Liu Yuejin.

Dengan populasi 1,4 miliar dan 632 juta orang online, Tiongkok menjadi pasar yang tidak bisa dilewatkan, termasuk disalahgunakan untuk perdagangan narkoba.

Pada Desember 2014, aparat keamanan Tiongkok telah melakukan tindakan tegas terhadap pelaku tindak kejahatan narkoba berbasis internet.

"Ada tujuh kasus utama dalam bulan tersebut, melibatkan 100 percakapan melalui layanan pesan singkat QQ.com, dan menutup 2.000 akun QQ.com dengan 717 tersangka dari 31 provinsi di Tiongkok, dan melibatkan warga negara Jepang, Korea Selatan dan Singapura," ungkap Liu Yuejin.

Para pelaku kejahatan narkoba berkomunikasi melalui layanan pesan singkat, pembayaran melalui online, dan kesepakatan jual beli secara online termasuk pembelian sejumlah bahan-bahan kimia, bagi narkoba sintetis, dengan berkedok bahan kimia untuk keperluan industri.

Pada 2014 aparat hukum Tiongkok berhasil mengungkap 146 ribu kasus kejahatan narkoba, 80 ribu di antaranya terkait perdagangan narkoba.

Perdagangan narkoba masih lebih banyak dilakuka di darat yakni 54,8 persen, termasuk menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau kendaraan/angkutan umum.

"Kini makin berkembang melalui laut, angkutan udara dan pos, parsel/bingkisan. Tak kalah banyak perdagangan narkoba juga beriringan dengan perdagangan senjata," ungkap Liu Yuejin.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015