Mataram (ANTARA News) - Memasuki minggu kedua bulan Ramadhan, harga barang-barang kebutuhan pokok di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat mulai merangkak naik.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Disperindagkop dan UMKM) Sumbawa Barat Lalu Azhar yang dihubungi dari Mataram, Rabu mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok itu berdasarkan hasil pentauan di tiga pasar tradisional .

Berdasarkan hasil survei harga mingguan yang dilakukan Disperindagkop dan UMKM Sumbawa Barat di tiga pasar besar, yakni Pasar Taliwang, Seteluk dan Malu, harga daging sapi, daging ayam broiler dan telur sudah menunjukan kenaikan.

Daging sapi dijual dengan harga Rp93 ribu per kg dari sebelumnya Rp90 ribu per kg. Demikian juga daging ayam broiler dari harga Rp38 ribu per kg naik menjadi Rp43 ribu per kg. Sementara telur ayam ras naik menjadi Rp3.900 dari Rp3.300 per kg minggu sebelumnya.

"Ini hasil pantauan harga pada 22 Juni di pasar Taliwang, Maluk dan Seteluk," kata Azhar.

Selain daging dan telur ayam, harga sayur mayur khususnya cabai rawit juga naik. Dari sebelumnya Rp38 ribu per kg menjadi Rp 43 ribu per kg, tetapi untuk bawang merah justeru mengalami penurunan dari Rp31 ribu per kg menjadi Rp26 ribu per kg.

"Turunnya harga bawang merah tersebut karena dalam minggu ini petani di Maluk dan Poto Tano sedang panen," kata Azhar.

Ia memperkirakan harga sejumlah barang kebutuhan pokok akan terus mengalami kenaikan hingga mencapai puncaknya menjelang Idul Fitri.

"Ini dipicu kebutuhan masyarakat juga bertambah terutama menghadapi lebaran. Hukum pasar selalu berlaku. Kalau permintaan tinggi, sementara persediaan barang terbatas, maka akan memicu terjadinya kenaikan harga,"  katanya.

Disperindagkop UMKM Sumbawa Barat sepanjang Ramadan rutin melaksanakan pemantauan harga barang yakni dua kali seminggu. Ini untuk melihat tingkat kenaikan harga di pasaran.

Namun demikian Azhar mengakui pada bulan suci Ramadhan tahun ini dinas terkait tidak akan menjalankan program pasar murah seperti tahun sebelumnya.

"Anggaran untuk kegiatan pasar murah tidak tersedia. Karena itu kami berharap lonjakan harga, terutama untuk kebutuhan pokok tidak terlau tinggi hingga lebaran nanti. Dengan begitu masyarakat tidak kesulitan," katanya.


Pewarta: Nirkomala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015