"Orang-orang di Panama melaporkan banyak kebahagiaan, senyum dan tawa sehari-hari dan juga kegembiraan, tanpa banyak stres dan kekhawatiran," kata Dan Witters, pembuat indeks tersebut, seperti yang diberitakan Reuters.
Panama menjadi yang paling sejahtera selama dua tahun berturut-turut dengan 53 persen penduduk mengalami perkembangan di tiga area ukuran kesejahteraan, seperti tujuan, kesejahteraan keuangan dan kesehatan fisik.
Indeks tersebut didasari wawancara terhadap lebih dari 146.000 orang berusia 15 tahun ke atas di 145 negara, teritori dan wilayah pada 2014. Puerto Rico dan Siprus merupakan teritori dan wilayah yang termasuk dalam indeks.
Amerika Serikat berada di peringkat 23 , turun 12 peringkat dari tahun lalu.
Penurunan itu menunjukkan lebih sedikit orang yang merasa puas dengan komunitas mereka, termasuk keamanan dan juga lebih sedikit keterikatan sosial.
Penambahan 11 negara dan wilayah dari tahun sebelumnya juga berkontribusi terhadap penurunan yang dialami Amerika Serikat, kata Witters.
Meski begitu, penduduk di wilayah Amerika menjadi yang paling mungkin mengalami perkembangan kesejahteraan. Sementara itu, warga sub-Sahara Afrika yang paling tidak mungkin berdasarkan indeks tersebut.
Tujuh dari sepuluh besar peringkat teratas indeks tersebut diduduki oleh negara-negara Amerika Latin. Negara di Eropa unggul di kesejahteraan keuangan.
Afghanistan menduduki peringkat terbawah segala aspek kesejahteraan pada 2014 dengan nol persen penduduk mengalami perkembangan kesejahteraan.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
