Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menghentikan operasional bus sekolah di wilayah ibukota karena dianggap tidak efektif untuk mengangkut murid-murid yang tergolong kurang mampu. 

"Sepertinya mulai tahun depan operasional bus sekolah di Jakarta akan kita hentikan karena ternyata tidak efektif, tidak cukup menampung murid-murid yang kurang mampu," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu menilai selama ini operasional bus sekolah hanya menghabiskan dana anggaran setiap tahun saja, sehingga lebih baik dihentikan.

"Lagi pula, kalau jumlah armada bus kita sudah mencukupi, saya rasa tidak perlu lagi ada bus sekolah, karena nanti anak-anak sekolah bisa menggunakan bus yang sudah kita sediakan itu," ujar Ahok.

Lebih lanjut, dia menuturkan rencananya para pelajar yang kurang mampu nantinya harus menunjukkan Kartu Jakarta Pintar (KJP), sehingga dapat menggunakan bus Transjakarta secara gratis.

"Makanya, nanti kita juga memberikan dana Public Service Obligation (PSO) yang besar kepada Transjakarta. Diharapkan, bus Transjakarta bisa terus tiba di halte-halte tepat waktu, sehingga tidak membuat para siswa terlambat ke sekolah," tutur Ahok.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bus sekolah yang ada saat ini rencananya akan dihibahkan sebagai alat transportasi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI atau transportasi bagi para kader PKK.

Sejauh ini, tercatat dari total keseluruhan 174 armada bus sekolah, hanya sebanyak 114 unit diantaranya yang beroperasi, dengan rincian 45 unit bus kecil dan 69 unit bus besar. Sedangkan sisanya sebanyak 60 bus tidak berfungsi alias rusak.

Pewarta: Cornea K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015