Beirut (ANTARA News) - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melancarkan dua ofensif ke Suriah Utara Kamis waktu setempat denga berusaha memasuki kembali Kobane dan Hasakeh.

Di Suriah utara ini, aliansi pemberontak termasuk Front Nusra yang berafiliasi ke Alqaeda, juga menyerang wilayah-wilayah pemerintah di kota Daraa yang menjadi pukulan tersendiri bagi rezim Bashar al-Assad.

Para analis mengatakan serangan mengejutkan ISIS itu ditujukan untuk memecah perhatian pasukan Kurdi yang mencatat serangkaian kemenangan dan maju mendekat ibu kota ISIS di Raqa.

Kobane, di perbatasan Turki, telah menjadi simbol penting dalam perang melawan ISIS setelah kelompok teror ini melancarkan ofensif pertamanya tahun lalu.

Pasukan Kurdi yang didukung serangan udara pimpinan AS mengobarkan perang empat bulan untuk mengusir ISIS yang akhirnya sukses mendudukinya pada Januari.

Namun Kamis pekan ini ISIS kembali dengan meledakkan bom mobil bunuh diri dekat lintas perbatasan menuju Kobane setelah melancarkan serangan ke sana. Beberapa jam kemudian dua bom mobil lainnya diledakkan.

Observatorium HAM Suriah mengatakan paling sedikit 35 warga sipil dan pejuang Kurdi tewas akibat bom mobil ini, bersama dengan 22 militan ISIS.

"Jenazah para militan berserakan di jalanan," kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium HAM Suriah.

ISIS menyatakan bahwa para laskarnya telah meledakkan bom di sekitar Kobane dan melancarkan serangan ke berbagai front ke desa-desa sekitar Kobane.

ISIS memasuki sebuah desa Kurdi sekitar 20 km dari selatan Kobane pada pagi hari dengan mengeksekusi 23 warga, yang di antaranya wanita dan anak-anak, kata Observatorium.

ISIS kemudian mundur dari desa Barkh Butan itu setelah ada serangan udara dari koalisi pimpinan AS ke pinggiran desa itu, dan setelah pasukan Kurdi tiba di sana, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015