Eastbourne (ANTARA News) - Juara dua Grand Slam junior Belinda Bencic akan bertekad meraih gelar WTA pertama dalam karirnya, setelah cedera memaksa lawannya Caroline Wozniacki mengundurkan diri pada pertandingan semifinal mereka setelah 13 menit bermain di Eastbourne International pada Jumat.

Unggulan kedua sekaligus mantan petenis peringkat satu dunia itu mengundurkan diri setelah tertinggal 0-3 sebagai pencegahan pada rasa sakit di punggungnya, di mana Wimbledon akan dimulai pada Senin, lapor AFP.

Wozniacki memanggil pelatihnya setelah game ketiga dan menyusul konsultasi-konsultasi dengan dokter turnamen, ia memutuskan mengundurkan diri.

Petenis Swiss Bencic, yang menghuni peringkat 31 dunia, akan berhadapan dengan Agniszka Radwanska pada Sabtu. Radwanska mencapai final untuk pertama kalinya sejak 2008 dengan kemenangan 6-1, 6-7 (3/7), 6-2 atas Sloane Stephens.

Bencic terkejut atas kejadian yang menimpa lawannya itu, di mana petenis 18 tahun itu mengatakan dirinya lebih mencemaskan mengenai masalah lutut minor yang ia derita saat terjatuh di lapangan sehari sebelumnya.

"Ini tentu bukan cara kemenangan yang saya inginkan, tentu saja," kata juara Wimbledon dan Roland Garros 2013 itu.

"Saya juga sedikit kecewa karena kami tidak dapat memainkan semifinal yang layak."

"Saya tidak tahu apapun (mengenai masalah Wozniacki) sebelum pertandingan. Tentu saja saya juga sedikit terjatuh kemarin, maka saya lebih memikirkan diri sendiri saat ini, maka saya tidak memperhatikan apapun yang ia alami."

"Jatuhnya saya sedikit menyakitkan pada awalnya, namun saya pikir ini hanya otot yang sedikit terkilir, namun saya pikir itu adalah hal normal pada petenis."

"Saya baik-baik saja, saya hanya dibalut untuk tindakan pencegahan."


Menegang

Wozniacki berharap dapat siap untuk Wimbledon setelah keputusannya untuk mengundurkan diri di semifinal, agar punggungnya tidak mengalami cedera yang lebih parah lagi.

"Pada dasarnya, saya memiliki masalah pada punggung sepanjang pekan. Hari ini, itu lebih menegang, dan saya merasa saya tidak dapat bergerak sebagaimana yang saya inginkan dan merasa sakit."

"Saya merasa benar-benar buruk untuk para penonton dan siapapun yang telah datang, namun benar-benar tidak ada yang dapat saya lakukan terkait hal ini."

"Bagi saya sekarang ini hanya masalah menatap ke depan untuk Wimbledon dan mendapatkan perawatan sebaik mungkin dan siap untuk putaran pertama saya di sana."

"Saya tentu saja berencana bermain di Wimbledon."

Radwanska bersusah payah dari beberapa gangguan angin saat melawan Stephens. Namun petenis Polandia itu terbukti lebih tangguh.

"Saya sangat gembira dapat kembali berada di final ini," kata petenis 26 tahun itu. "Sudah lama sekali."

"Hari ini begitu berat dengan angin. Itulah hal terburuk bagi para petenis. Itu merupakan penampilan sulit dari awal sampai akhir."

Radwanska tampil baik pada awal pertandingan ketika ia menggagalkan sepuluh break point Stephens pada dua service game, sebelum akhirnya menguasai set pertama.

Pada set kedua, level petenis AS itu terus berfluktuasi dengan Stephens yang terlihat menurun sebelum tiba-tiba mematahkan break saat Radwanska melakukan serve untuk meraih kemenangan.

Ketika set mencapai tie break, Stephens mengambil peluangnya untuk menyamakan kedudukan.

Namun Radwanska kembali menemukan jalan pada set ketiga, meski ia kehilangan serve ketika unggul 3-1. Ia balas mematahkan serve lawannya pada game keenam dan menutup pertandingan dengan match point keduanya.

Radwanska mengakhiri pertandingan dengan 19 unforced error dan 22 pukulan kemenangan, sedangkan Stephens memperlihatkan serangan yang lebih agresif, melepaskan 40 pukulan kemenangan namun melakukan 43 unforced error. Sang pemenang menggagalkan 12 dari 15 break pont.

Radwanska akan mencari gelar perdananya sejak kesuksesannya di Kanada Agustus silam.

(Uu.H-RF/D011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015