Teheran (ANTARA News) - Masalah penting masih menghambat kemajuan upaya untuk mewujudkan kesepakatan dalam pembicaraan mengenai program nuklir Iran, kata TV IRIB dengan mengutip perunding Iran Abbas Araqchi pada Jumat (26/6).

"Pembicaraan tersebut secara keseluruh berat dan kemajuannya lamban", meskipun ada kemajuan di beberapa bidang, kata Araqchi.

Iran dan negara besar di dunia berusaha mencapai kesepakatan sebelum 30 Juni dan tak memiliki rencana untuk memperpanjan pembicaraan tersebut setelah tenggat itu, kata Araqchi, sebagaimana diberitakan Xinhua, di Jakarta, Sabtu.

Ia mengeluarkan pernyataan tersebut di sisi pembicaraan antara Iran dan negara besar dunia di Ibu Kota Austria, Wina.

Menteri luar negeri Iran dan kelompok P5+1 --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok ditambah Jerman-- dijadwalkan bertemu di Wina pada akhir pekan ini bagi dorongan terakhir untuk tercapainya kesepakatan nuklir sebelum tenggat yang ditetapkan sendiri.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad-Javad Zarif pada Jumat mengatakan ia pergi ke Wina "untuk mencapai kesepakatan yang adil dan langgeng". "Iran mengingini kesepakatan yang bermartabat dan menolak tuntutan yang berlebihan," kata menteri itu di akun Twitter.

Iran dan kelompok P5+1 menyepakati kerangka kerja saling pengertian pada awal April dan menetapkan 30 Juni sebagai tenggat bagi tercapainya kesepakatan akhir, setelah dua kali luput dari tenggat sebelumnya pada Juni dan November tahun lalu.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015