Tiongkok bahkan telah menjadi kekuatan ekonomi dunia yang dinamis
Beijing (ANTARA News) - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok harus memperkuat komitmennya untuk menjaga dan memajukan perdamaian serta stabilitas di Asia Pasifik, sebagai dua negara besar berpengaruh di kawasan.

"Tidak diragukan, AS dan Tiongkok merupakan dua pemain besar di Asia Pasifik," katanya, saat menjadi pembicara dalam Forum keempat Perdamaian Dunia (World Peace Forum/WPF) 2015 di Beijing, Sabtu.

Yudhoyono mengemukakan Tiongkok telah menjelma menjadi negara dengan ekonomi dan militer yang sangat kuat dan modern. "Tiongkok bahkan telah menjadi kekuatan ekonomi dunia yang dinamis," katanya menambahkan.

Presiden keenam Indonesia itu mengatakan,"berdasar kemampuan yang dimiliki Tiongkok dibidang ekonomi dan militer, didukung lokasi yang strategis menjadikan Tiongkok sebagai salah kekuatan di dunia,".

Sementara itu AS sebagai kekuatan ekonomi besar juga telah memainkan peran sebagai penyeimbang di kawasan Asia Pasifik. "Sebagian besar negara di kawasan ini telah lama bergantung pada pasar serta skala ekonomi AS. Kekuatan militer AS juga telah mempengaruhi skala keamanan kawasan," tutur Yudhoyono.

Dinamika hubungan AS dan Tiongkok, diharapkan tidak menimbulkan krisis dan bersama menuju kemitraan abad 21 atas dasar saling menghargai, kesetaraan, dalam beragam sistem kepentingan, kata Yudhoyono.

"Terlebih, AS dan Tiongkok juga memiliki kepentingan sama dalam kesepakatan investasi, pembicaraan nuklir Iran, pembicaraan perdamaian di Afghanistan, perang melawan terorisme dan penanganan perubahan iklim," katanya.

AS dan Tiongkok, lanjut Yudhoyono, harus terus mencari upaya konstruksif, saling menguntungkan, tidak saja bagi kepentingan kedua negara tetapi juga bagi kawasan. "Ini memang bukan hal mudah untuk dicapai, tapi jangan sampai terjadi "miss calculation, antara keduanya, hingga menimbulkan eskalasi di kawasan," tutur Yudhoyono.

Bagaimana pun, tambah dia, rivalitas antara kekuatan besar di Asia Pasifik masih tinggi. "Karenanya, perlu digali seluruh potensi kerja sama dibandingkan potensi konflik," katanya.

Secara umum, untuk membangun kerja sama dan kebersamaan di kawasan Asia Pasifik dapat dilakukan melalui tiga forum yakni kerja sama ekonomi, kerja sama militer dan hubungan antarmasyarakat bangsa-bangsa di Asia Pasifik.

"Hubungan "people to people" dan budaya, sangat penting serta menjadi landasan utama kerja sama tidak saja saat ini, tetapi di masa datang, untuk generasi di masa datang," katanya.

Pewarta: Oleh Rini Utami
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015