Gunung Jungwok itu cukup jauh dari jangkauan wisatawan sehingga tidak berbahaya."
Gunung Kidul (ANTARA News) - Tebing setinggi belasan meter di sebelah timur Pantai Jungwok, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), runtuh diduga karena pelapukan akibat terjangan ombak.

Koordinator Tim Pencari dan Penyelamat (Search and Rescue/SAR) Wilayah Operasi I, Sunu Handoko Bayu Sagara, di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan bahwa runtuh (ambrol)-nya tebing setinggi sekira 15 meter itu mulai terjadi pada Kamis (26/6).

Ia menduga, runtuhan tebing di sebelah timur Pantai Jungwok ini terjadi karena gerusan air laut yang setiap hari menerjang dataran tersebut, namun lokasinya jauh dari jangkauan masyarakat karena jauh dari bibir pantai.

"Gunung Jungwok itu cukup jauh dari jangkauan wisatawan sehingga tidak berbahaya. Setiap harinya hanya dipasang jaring oleh warga untuk mencari lobster," katanya.

Menurut dia, saat ini perlu dipasang rambu-rambu untuk mengantisipasi kondisi runtuhnya tebing di lokasi lain, karena banyak tebing yang terletak di pesisir pantai selatan masih perlu diwaspadai.

"Kami berharap ada pemasangan rambu-rambu untuk peringatan di kawasan pantai," katanya.

Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul pada Rabu (17/6) mulai memasang rambu peringatan di seluruh pantai untuk mengantisipasi runtuhnya tebing, seperti di Pantai Sadranan, Tepus.

"Pasca-longsor di Pantai Sadranan beberapa waktu yang lalu, sebagai salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah terbesar pariwisata di Gunung Kidul tidak akan terganggu," kata Bupati Gunung Kidul, Badingah.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi longsoran pihaknya akan memasang rambu yang diserahkan langsung ke pihak Satpol PP agar segera dipasang diseluruh pantai di Gunung Kidul.

"Untuk mengantisipasi kejadian serupa, kami langsung memasang rambu peringatan, apalagi ini menjelang lebaran dan pasti akan dikunjungi banyak wisatwan," katanya menambahkan.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015