Jakarta (ANTARA News) - Predikat lebih mahir memasak dan dianggap ibu yang sangat mencintai keluarga, ternyata terlihat dari makanan yang Anda sajikan.

Sebuah penelitian yang disiarkan oleh jurnal Public Health Nutrition baru-baru ini memperlihatkan, menyajikan sayuran saat makan malam bisa menjadi salah satu upaya agar ibu dipandang lebih pintar memasak dan lebih menyayangi keluarganya.

Dalam studi pertama, sekitar 500 orang ibu di Amerika diminta menyajikan satu dari lima makanan berbahan dasar daging, tanpa atau dengan tambahan sayuran.

Peneliti menyimpulkan, mereka yang menyajikan makanan dengan sayuran semisal brokoli, dianggap memiliki makanan lebih lezat dan memasak dengan teknik lebih baik.

"Ada sayuran di atas piring bisa membuat keseluruhan makanan yang disajikan dianggap lebih lezatm sekalipun (mereka yang akan menyantap makanan) tak menyukai sayuran," kata direktur Cornell Food and Brand Lab, laboratorium yang melakan penelitian ini, Brian Wansink.

Pada penelitian kedua, ke-500 orang partisipan yang sama diminta membaca kisah keseharian hidup seorang wanita bernama Valerie, mulai dari bangun tidur, membuat makanan untuk keluarga, hingga tidur kembali.

Suatu waktu, Valerie dikisahkan menyiapkan sayur buncis hijau untuk makan malam, sementara pada waktu yang berbeda, tidak.

Dari kisah itu, muncul anggapan, saat Valeri menghidangkan buncis, dia digambarkan sebagai sosok "penuh pertimbangan", "penuh perhatian" dan "cakap". Namun, saat ia tidak menghidangkan sayuran itu, dia cenderung dianggap "membosankan", "lalai" dan "egois".

Wansink mengatakan, umumnya anggota keluarga cenderung mengonsumsi sayuran saat makan malam, namun hanya 23 persen yang menyajikan sayuran pada waktu itu.

"Jika ingin anggota keluarga Anda mengonsumsi lebih banyak sayuran, saat makan malam adalah waktu tepat untuk memulainya," kata Wansink.

"Bila Anda menghidangkan sayuran saat makan malam, anggota keluarga tak hanya akan berpikir Anda memasak lebih baik, tetapi juga berpikir Anda adalah orang tua yang lebih penyayang," tambah dia seperti dilansir Eurekalert.org.



Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015