Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengeluarkan Keputusan Menteri berisi 38 proyek infrastruktur yang rencananya akan didanai melalui skema Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS) pada 2015.

"Ada enam proyek yang sudah siap ditawarkan, dalam artian segala prosesnya sudah selesai tinggal lelang. Sisanya proyek KPS yang potensial dan prospektif, dalam artian ada yang beberapa masih dalam proses syarat-syaratnya," kata Andrinof ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep 82/M.PPN/HK/05/2015 tentang Penetapan Daftar Rencana Proyel Infrastruktur 2015, terdapat total 38 proyek KPS atau Public-Private Partnership (PPP).

Dari 38 proyek KPS itu, enam proyek dikategorikan proyek KPS yang siap ditawarkan, delapan proyek KPS prospektif dan 24 proyek KPS potensial.

Andrinof mengatakan selain proyek-proyek infrastruktur dalam skema KPS ini, proyek infrastruktur penting lainnya pada 2015 akan langsung didanai oleh pemerintah, BUMN dan juga menggunakan pinjaman atau hibah luar negeri seperti yang terangkum dalam "Blue Book".

Secara rinci 38 proyek KPS tersebut, seperti dikutip dari salinan Kepmen Nomor Kep 82/M.PPN/HK/05/2015, adalah Enam proyek KPS siap ditawarkan 1) pembangunan Kereta Api Barang dan Penumpang Bandara Internasional Soekarno Hatta-Halim, 2) Light Rail Transit (LRT) Bandung, Jawa Barat, 3) Kereta Api Barang dan Penumpang Tanjung Enim-Tanjung Api-Api Sumatera Selatan.

Kemudian, 4) proyek Air Minum Kota Semarang Barat, 5) Air Minum Pondok Gede, Bekasi, dan 6) Air Minum Kota Pekanbaru, Riau.

Kemudian, Proyel KPS Prospektif adalah 7) proyek terminal terpadu kereta api Gedebage, Bandung, 8) Pembangunan Monorel, Sumatera Selatan, 9) Jalan Tol Manado-Bitung, 10) Jalan Tol Akses Tanjung Priok.

Proyek KPS Prospektif selanjutnya adalah, 11) Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, 12) Jalan Tol Cileunyi - Sumedang, Dawuan, dan 13) Jalan Tol Pandaan - Malang dan 14) Pembangunan Listrik Tenaga Air Karama, Sulawesi Barat.

Adapun proyek KPS Potensial adalah 15) Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy, Kalimantan Timur, 16) Pengembangan Pelabuhan Kabil, Batam, Kepulauan Riau, 17) Pembangunan Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung, Sumatera Utara, 18) Pembangunan Pelabuhan Hub Internasional Bitung, Sulawesi Utara, 19) Pembangunan Pelabuhan Makassar New Port, Sulawesi Selatan, 20) Pembangunan Pelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggara, 21) Pembangunan Pelabuhan Garongkong, Sulawesi Selatan.

Kemudian, 22) Pembangunan Bandara Bali Baru, 23) Bandara Internasional Kulon Progo, Yogakarta, 24) Bandara Mutiara, Sulawesi Tengah, 25) Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur, 26) Bandara Raden Inten II, Lampung, 27) Bandara Juwata, Kalimantan Utara, 28) Bandara Sentani, Papua, 29) Bandara Tjilik Riwut, Kalimantan Tengah, 30) Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, 31) Bandara Hananjoeddin, Bangka Belitung, 32) Bandara Matahora, Sulawesi Tenggara, 33) Bandara Sultan Babullah, Maluku Utara.

Kemudian 34) Proyek pembangunan Kereta 6Api Barang dan Penumpang Batam, Kepulauan Riau, 35) Pembangunan Kereta Api Barang dan Penumpang Pulau Baai-Muara Enim, Bengkulu-Sumatera Selatan, 36) Jalan Tol Batu Ampar-Muka Kuning-Hang Nadim, 37) Proyek Pengelolaan Air Limbah DKI Jakarta, dan 38) Proyek PLTU Tebo 2 X 200 MW Jambi.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015