Yogyakarta (ANTARA News) - Agaknya, kemarau masih enggan berlalu dari bumi Daerah Istimewa Yogyakarta dan panas masih setia berdiam di sana. Setidaknya demikianlah maklumat dan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Senin. 

Pada tahun ini kemarau Yogyakarta dan sekitarnya itu akan lebih panjang sekitar satu hingga dua bulan.

"Ada potensi munculnya El Nino sehingga musim kemarau diperkirakan mundur hingga akhir November atau awal Desember," kata petugas instansi itu, Indah Retnowulan, di Yogyakarta, Senin.

Dalam keadaan normal, musim kemarau di DIY berlangsung hingga Oktober dengan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus. Hujan dengan intensitas ringan sudah mulai turun pada akhir Oktober.

"Namun, penyimpangan iklim bisa saja terjadi apabila El Nino juga menyapu wilayah Indonesia. Kami akan terus pantau perkembangannya karena potensi terjadinya El Nino berkisar antara rendah hingga sedang," katanya.

Pewarta: Eka Rusqiyati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015