Lisbon (ANTARA News) - Perekonomian Portugal akan terhindar dari kerusakan substansial akibat semakin dalamnya krisis ekonomi Yunani, kata presiden negeri ini seperti dilaporkan AFP, hari ini.

Portugal dianggap perekonomian terlemah berikutnya di zona euro setelah Yunani. Senin kemarin harga saham di bursa efek Lisbon anjlok lima persen menyusul keputusan Yunani menutup bank-banknya selama sepekan.

Namun Presiden Anibal Cavaco Silva menegaskan, "Pertumbuhan Portugal tidak akan terlalu terpengaruh oleh insiden Yunani."

Dia berkilah negerinya kini memiliki begitu banyak instrumen untuk mencegah menularnya krisis Yunani.

"Portugal kini berada pada situasi serupa dengan Irlandia, Spanyol dan Italia," kata dia sembari mendesak Yunani menjalin lagi negosiasi dengan para kreditor.

"Saya berharap Yunani tidak meninggalkan zona euro dan akhirnya kembali ke meja perundingan," kata Silva.

Lisbon menjadi bursa dengan kejatuhan harga saham paling dalam di Eropa, Senin kemarin, dengan terjerembab sampai 5,3 persen.

Pada 2011, Portugal negara di zona euro ketiga setelah Irlandia dan Yunani yang harus di-bailout Eropa.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015