Madrid (ANTARA News) - Pengawas lalu lintas udara Spanyol pada Senin (29/6) mengumumkan rangkaian kedua dari empat rencana pemogokan dalam protes setelah kegagalan memasukkan kembali satu orang yang dipecat setelah pemogokan Desember dan pemberian sanksi terhadap 60an orang lainnya.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua, pemogokan rencananya dilakukan pukul 10.00 sampai 13.00 pada 11 dan 25 Juli dan antara pukul 17.00 dan pukul 20.00 pada 12 dan 26 Juli dan merupakan kelanjutan dari pemogokan 8, 10, 12 dan 14 Juni.

Serikat pengawas lalu-lintas udara, USCA, mengeluarkan pernyataan yang menyebut sikap para atasan "tak dapat diterima" terkait kegagalan pencabutan sanksi terhadap 62 pekerja, kendati mereka mengulangi kesediaan mereka untuk melanjutkan perundingan.

Pemogokan yang mengakibatkan dijatuhkannya tindakan indisipliner diserukan tanpa peringatan pada akhir pekan Desember 2010, salah satu akhir pekan saat kebanyakan orang di Spanyol melakukan perjalanan melalui udara dibandingkan saat lain.

Pemogokan tersebut membuat ratusan penerbangan dibatalkan dan membuat banyak penumpang terdampar di bandar udara di seluruh Spanyol.

Kondisi sangat kacau sehingga pemerintah mengumumkan keadaan darurat guna memungkinkan pengawas lalu-lintas udara militer dikerahkan untuk membantu agar pesawat bisa lepas-landas.

Namun pemogokan pada Juni tahun ini menimbulkan gangguan sangat kecil mengingat 70 persen layanan minimum diberlakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Spanyol dan jumlah itu kembali akan diberlakukan pada Juli guna menghindari gangguan terhadap lalu-lintas liburan.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015