Khartoum (ANTARA News) - Pemerintah Sudan pada Senin (29/6) menyelamatkan 154 migran gelap dari cengkeraman penyelundup manusia di perbatasan Sudan-Libya.

Brig. Mohamed Ibrahim, Direktur Unit Pemantau Penyelundupan Manusia di Sudan, memberi penjelasan kepada wartawan mengenai operasi penyelamatan itu.

Ia mengatakan para migran gelap tersebut menumpang truk. Pengemudi truk berencana menyelundupkan mereka ke satu negara Eropa melalui Libya.

Namun truk itu mogok di dekat daerah perbatasan dengan Libya.

"Kendaraan tersebut ditemukan dengan migran di dalamnya, sebagian dari mereka berada dalam kondisi kesehatan yang kritis," kata Ibrahim, sebagaimana dikutip Xinhua.

Sudan belum lama ini telah menyaksikan peningkatan kelompok terorganisir yang aktif dalam imigrasi ilegal dan penyelundupan manusia.

"Kami berkoordinasi dengan sejumlah kedutaan besar untuk mengurangi kejahatan ini, yang memiliki dimensi sangat besar dan saling terkait," kata Brig. Ibrahim.

Pada Oktober tahun lalu, Sudan menjadi tuan rumah konferensi internasional, dengan diikuti negara Afrika dan Eropa, mengenai cara memerangi penyelundupan manusia dan imigrasi ilegal.

Ethiopia, Eritrea, Djibouti, Mesir, Libya dan Tunisia ikut dalam konferensi tersebut selain Italia, Spanyol dan Prancis ditambah Organisasi Internasional bagi Migrasi dan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015