Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian optimistis pertumbuhan industri nasional tetap pada angka enam persen, meskipun pertumbuhan ekonomi nasional maupun dunia cenderung melambat.

"Pak Menteri belum merevisi target," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat kepada Antaranews di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan kementeriannya masih memasang target pertumbuhan industri nasional tahun ini 6,3 sampai 6,7 persen.

"Kami masih berharap pada dampak program hilirisasi terhadap pertumbuhan industri," ujarnya.

Ia yakin meskipun butuh waktu program hilirisasi terutama untuk produk pertanian, perkebunan dan pertambangan akan secara berantai mempengaruhi tidak hanya nilai tambah, tapi juga pertumbuhan industri secara menyeluruh.

"Saat ini harga komoditas sedang turun dan permintaan ekspor melemah, karena itu program hilirisasi semakin digenjot," kata Syarif.

Dia melihat masih ada kelompok industri yang tumbuh yaitu pada sektor industri makanan, minuman, dan tembakau. "Trennya masih positif," sambung dia.

Syarif juga melihat pertumbuhan industri pulp dan kertas berpeluang tumbuh karena bahan bakunya sebagian besar berasal dari dalam negeri, sedangkan industri lain yang mengandalkan bahan baku impor diperkirakan tidak mampu tumbuh signifikan atau bahkan turun, seperti pada industri permesinan dan tekstil.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015