Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Supiadin AS mengatakan, jatuhnya pesawat Hercules di Medan merupakan peringatan yang jelas bagi pemerintah untuk menghentikan hibah apapun untuk TNI.

"Kualitas pesawat hibah yang sudah tua, dan selayaknya pemerintah tak lagi menerima karena sebagian pesawat Hercules yang dimiliki TNI adalah hibah dari Australia," ujar Supiadin di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Mantan Pangdam Iskandar Muda itu juga menyoroti kualitas pesawat Hercules yang sudah tua dan tenggat penggunaannya yang sudah hampir habis.

"Kejadian pesawat hibah yang jatuh tak kali ini saja terjadi. Pada April lalu, pesawat F-16 hibah dari Amerika Serikat terbakar di Lanud Halim Perdanakusumah, karena gagal lepas landas. Saat itu Indonesia telah sepakat menerima 24 pesawat dari AS, namun ketika telah didatangkan 5 unit, hanya dua yang berstatus serviceable dan dikategorikan layak operasi," katanya.

Politisi Partai NasDem itu meminta pemerintah tak lagi menunda-nunda modernisasi alat utama sistem kesenjataan TNI.

"Indonesia itu sebenarnya harus belajar dari pengalaman, dan gunakanlah anggaran dari APBN untuk modernisasi alutsisa bukan dengan hibah dari negara lain," kata Supiadin.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015