Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mempermasalahkan penyerapan anggaran 2015 yang sampai dengan saat ini dinilai masih sangat rendah.

"Tidak apa-apa kalau penyerapannya masih rendah, yang penting jelas dan ketahuan pengeluarannya untuk apa. Daripada boros, tapi tidak karuan untuk apa," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Ia pun mengakui dirinya tidak memberikan persetujuan terhadap sekitar 4.000 kegiatan yang telah diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015.

"Ada sekitar 3.000 sampai 4.000 kegiatan yang kita matikan di dalam APBD tahun ini. Selain karena waktunya yang tidak akan mencukupi, saya rasa besaran anggarannya juga tidak masuk akal," ujarnya.

Salah satu kegiatan yang dimaksud yakni rencana pembangunan Gelanggang Olah Raga (GOR) Pancoran dengan alokasi anggaran hingga mencapai Rp48 miliar.

"Pembangunan GOR itu saya tunda dulu. Tidak kita kerjakan sekarang, tapi tahun depan. Pembangunannya ditunda karena setelah saya hitung-hitung lagi, pembangunan GOR itu hanya membutuhkan dana Rp35 miliar," kata Gubernur.

Pengurangan kegiatan yang dilakukannya itu memang berdampak terhadap rendahnya penyerapan anggaran, namun Basuki mengatakan telah menyiapkan sejumlah cara untuk tetap memaksimalkan penyerapan.

"Salah satu caranya, yaitu dengan memberikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sehingga akan berpengaruh terhadap portofolio Pemprov DKI Jakarta," katanya.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015