Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melemah tipis sebesar 6,59 poin atau 0,13 persen menjadi 4.904,06.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,71 poin (0,20 persen) menjadi 837,42.

"Laju IHSG BEI masih dalam fase konsolidasi pasca-Yunani mengalami gagal bayar. Namun, potensi IHSG BEI untuk bergerak menguat masih cukup terbuka menyusul perekonomian Indonesia yang diprediksi relatif stabil," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, data-data perekonomian yang telah dirilis pada awal bulan Juli ini dinilai cukup positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Juni 2015 sebesar 0,54 persen (mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,5 persen (mtm).

"Inflasi memang meningkat namun sesuai dengan prediksi, perekonomian Indonesia yang masih prospektif juga akan menopang IHSG BEI ke depannya," katanya.

Secara teknikal, lanjut dia, potensi indeks BEI untuk mencapai level batas atas terdekat menuju level 4.981 poin masih terlihat cukup besar.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa sentimen dari gagal bayar surat utang Yunani sepertinya sudah diantisipasi oleh pelaku pasar saham domestik sehingga tekanannya tidak terlalu dalam.

"Kalau melihat bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas naik dan bursa Eropa yang juga positif maka potensi indeks BEI untuk kembali ke area positif cukup terbuka," katanya

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 186.203 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,37 miliar lembar saham senilai Rp2,96 triliun. Sebanyak 122 saham bergerak naik, dan 168 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya 98 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 283,05 poin (1,09 persen) ke level 26.250,03, indeks Nikkei naik 93,59 poin (0,46 persen) ke level 20.329,32, dan indeks Straits Times menguat 7,56 poin (0,17 persen) ke posisi 3.323,12.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015