"Aplikasi ponsel cerdas dapat membantu pemudik mengemudi dengan aman, karena aplikasi ini mengasah keterampilan mengemudi pemudik,"ujar Wakil Presiden Eksekutif-Kepala Distribusi PT Asuransi AXA Indonesia, Banua Sianturi, di Jakarta, Rabu.
Aplikasi yang bisa dijalankan dalam ponsel cerdas berbasis Android dan iOs tersebut menggunakan teknologi telematika dan sensor gerak untuk merekam dan menganalisis tiga komponen yakni percepatan, pengereman dan tikungan.
"Aplikasi ini dapat membantu masyarakat meningkatkan keterampilan mengemudi di jalan raya, sehingga dapat mengurangi faktor kecelakaan dominan yaitu faktor manusia,"tambah dia.
Secara umum, penyebab kecelakaan terbagi tiga yakni infrastruktur, kondisi kendaraan dan manusia.
"Setiap manusia punya kendali pada dirinya sendiri. Dengan aplikasi ini, banyak kiat yang diberikan sehingga bisa mengemudi dengan aman dan nyaman".
Pihaknya sengaja memilih momen menjelang mudik Lebaran, untuk mengantisipasi banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi ketika mudik. Masyarakat bisa berlatih melalui aplikasi itu.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi sebanyak 100.106 kecelakaan pada 2013, yang mengakibatkan 26.416 korban meninggal dunia, 28.438 korban luka berat dan 110.448 korban luka ringan.
Dia memberi beberapa kiat menyetir yang baik yakni harus mengikuti rambu lalu lintas, pengereman jangan mendadak dan kesehatan dari pengemudi itu sendiri.
"Aplikasi ini telah dikembangkan di Eropa selama 12 tahun," cetus dia.
Sayangnya, aplikasi tersebut tidak bisa menampilkan kondisi lalu lintas jalan. Aplikasi itu juga memungkinkan peserta mengatur profil dan menampilkan nilai di jejaring sosial dan mengajak pengguna jejaring sosial lainnya untuk ikut serta dalam kampanye itu.
(I025)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
