Kairo (ANTARA News) - Serangan bom kembali menghantam Semenanjung Sinai, bagian timur Mesir, menewaskan sedikit-dikitnya 36 orang dan melukai 42 orang, demikian laporan Kementerian Kesehatan Mesir, Rabu.

Serangan terjadi di beberapa pos pemeriksaan di kota Sheikh Zuweid, Sinai Utara, yang dilancarkan oleh gerilyawan garis keras yang oleh Kementerian Kesehatan Mesir disebut teroris.

Terdapat lima pos pemeriksaan diserang oleh kelompok pria bersenjata, katanya.

Aksi kekerasan ini terjadi dua hari setelah serangan bom mobil di Kairo yang menewaskan Jaksa Agung Hisham Barakat pada Senin (29/6).

Kantor berita Mesir (MENA) dari Sinai melaporkan, sebagian besar korban adalah aparat keamanan dari kepolisian dan tentara, beberapa diantaranya pelaku serangan juga tewas.

Pesawat tempur F-16 dan helikopter Apache segera melancarkan serangan terhadap beberapa titik yang diduga tempat persembunyian gerilyawan.

Para pengamat menilai, ancaman serangan bom yang ditargetkan kepada aparat keamanan dan pejabat pemerintahan akan terus terjadi, menyusul seruan dari kelompok garis keras yang menamakan diri Mujahiddin untuk melawan pemerintah.

Seruan tersebut dikumandangkan belakangan ini sebagai tanggapan atas pengukuhan hukuman mati terhadap sejumlah pemimpin puncak Ikhwanul Muslimin, termasuk presiden terguling Mohamed Moursi.

Presiden Abdel Fatah Al Sisi bersumpah akan mengambil tindakan tegas untuk menangkap pelaku untuk diadili dan berikrar terus melancarkan operasi penumpasan teroris.

Sedikit-dikitnya 218 anggota Ikhwanul Muslimin dilaporkan telah ditangkap dalam dua hari terakhir semenjak serangan bom yang menewaskan Jaksa Agung.

Pewarta: Munawar S. Makyanie
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015