Manila (ANTARA News) - Kapal feri yang membawa 189 orang tenggelam di lepas pantai Filipina tengah dalam gelombang tinggi, Kamis, menewaskan 36 orang namun sebagian besar penumpang diselamatkan, kata petugas penjaga pantai dan polisi.

Kapal motor MBCA Kim-Nirvana, yang membawa 173 penumpang dan 16 awak, tiba-tiba terbalik beberapa menit setelah meninggalkan pelabuhan Ormoc.

Juru bicara penjaga pantai Armand Balilo mengatakan 127 orang selamat, namun ia tidak memberikan keterangan mengenai upaya penyelamatan mereka, sementara 26 lagi masih hilang.

"Pencarian dan penyelamatan masih berlangsung. Untuk sementara, kami menduga kejadian itu akibat gelombang besar," kata Rey Gozon, direktur kantor pertahanan sipil wilayah tersebut.

Setiap tahun, sejumlah orang, terkadang ratusan, tewas dalam kecelakaan kapal feri di Filipina, negara kepulauan dengan 7.100 pulau yang memiliki catatan buruk keselamatan maritim.

Kelebihan muatan merupakan hal biasa terjadi, dan banyak kapal yang berada dalam kondisi buruk.

Balilo mengatakan pihak berwenang masih mencari berbagai kemungkinan penyebab kecelakaan itu, termasuk faktor kesalahan manusia dan cuaca buruk.

"Saat itu memang terjadi gelombang besar namun kondisi laut masih bisa diatasi. Beberapa kapal motor lain masih bisa berlayar," katanya dalam sebuah stasiun televisi lokal.

"Tidak ada peringatan badai dan meski ada tekanan tropis, itu masih jauh dari lokasi terjadinya kecelakaan," katanya.

Eli Borinaga, wakil wali kota Pilar yang batal menaiki kapal feri itu karena terlambat, mengatakan kepada radio setempat bahwa saat kejadian hujan turun meski tidak lebat.

Ia mengutip seorang saksi di pelabuhan Ormoc yang melihat kapal itu membelok tajam sebelum terbalik, demikian seperti dilaporkan Reuters.
(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015