Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Keluarga Sersan Dua Ainul Abidin, korban tewas pesawat C-130 Hercules, sedih saat menerima pemulangan jenazah almarhum, di Kota Pekanbaru, hari ini. Abidin tewas dalam C-130B Hercules itu, bersama istri, Astusi Indah Sari (35) dan kedua anaknya, Rizki Putra Rahma Dani (10) dan M Arif Wicaksono (6). 

Jenasah Abidin sudah diidentifikasi dan sudah diserahterimakan kepada keluarganya, sedangkan jenasah istri dan anak-anaknya belum; bahkan belum ada informasi pasti tentang ini. Inilah yang membuat keluarganya sedih. 

"Kami merasa sedih karena masih ada yang tertinggal di Medan dan sampai sekarang jenazah isterinya belum diketahui, padahal dua anaknya sudah diidentifikasi. Mereka baru akan dipulangkan setelah lengkap bertiga," kata Omar Amir, ayah mertua Abidin, di rumah duka di Jalan Adisucipto Gang Nusa Indah Nomor 59, Pekanbaru, Kamis.

Jenazah Abidin tiba di Pekanbaru sekitar pukul 08.00 WIB. Sejumlah kerabat, di antaranya ibu mertua almarhum, langsung menangis histeris di atas peti mati.

Keluarga Abidin, bagian dari seratusan korban tewas dalam tregedi jatuhnya pesawat Hercules bernomor registrasi A-1310 itu di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Selasa lalu (30/6). 

Staf Intel Kodim Natuna itu bersama isterinya serta kedua anak mereka berada di kabin A-1310 itu dari Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadi, Pekanbaru, menuju Pangkalan Udara TNI AU Ranai, di Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Sejatinya, almarhum akan memboyong keluarganya ke Natuna, tempat dinasnya yang baru, setelah setahun keluarga itu tinggal terpisah karena isteri dan anaknya menetap di rumah mertuanya di Pekanbaru.

"Kami sangat berharap mereka bisa bersama lagi. Pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan mereka semua bersandingan," ujar Amir lirih.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015