Semua sudah kami petakan, mana daerah yang rawan, mana daerah sangat rawan dan mana daerah yang aman."
Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menilai tingkat kerawanan dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2015 cukup tinggi, yang disebabkan oleh berbagai macam faktor.

"Terkait pilkada, saya merasa akan terjadi kerawanan cukup tinggi, karena berbagai faktor. Karena itu kita (Polri) sudah memetakan kerawanan di setiap wilayah," kata Kapolri saat melakukan rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Jakarta, Kamis.

Kapolri mengatakan pemetaan masing-masing wilayah rawan itu meliputi kelengkapan perangkat penyelenggara, sejarah konflik pemilu, konflik parpol, potensi konflik oleh calon yang akan maju, karakter masyarakat, dan potensi konflik di masing-masing wilayah.

"Semua sudah kami petakan, mana daerah yang rawan, mana daerah sangat rawan dan mana daerah yang aman," jelas dia.

Menurut Badrodin, pihak kepolisian akan menempatkan personel dengan kekuatan cukup di wilayah-wilayah yang masuk kategori rawan dan sangat rawan konflik pilkada.

Polri, menurutnya, juga telah mengantisipasi pengamanan pilkada dalam kondisi apapun.

"Selain itu sebentar lagi Polri juga akan menggelar operasi ketupat. Kami siap melaksanakan tugas, baik operasi ketupat, maupun dalam proses rangkaian kegiatan pilkada mulai dari pendaftaran," jelasnya.

Di sisi lain, saat ini anggaran pengamanan pilkada yang dianggarkan bagi Polri senilai Rp1 triliun baru diperoleh Rp500 miliar. Badrodin meyakini hal itu bisa dikoordinasikan Mendagri kepada pemerintah daerah.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015