Sepekan lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada saya untuk melakukan pemberdayaan penyandang disabilitas di pabrik yang manajerial hingga operasionalnya dikelola oleh tuna rungu."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Sosial terus melaukan pemberdayaan terhadap para penyandang disabilitas, salah satunya dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan pabrik yang akan dikelola oleh para penyandang tuna rungu.

Hal itu sejalan dengan keyakinan Presiden Joko Widodo bahwa para penyandang disabilitas apabila diberi kesempatan dan ruang untuk berekspresi dapat dipastikan mereka mampu melakukan pekerjaan di pabrik dengan baik, yang tidak kalah dengan pabrik reguler pada umumnya, demikian seturut keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

"Sepekan lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada saya untuk melakukan pemberdayaan penyandang disabilitas di pabrik yang manajerial hingga operasionalnya dikelola oleh tuna rungu," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berbuka puasa bersama sekira 1.000 tuna rungu di Bumi Pospera Jalan Basuki Rahmat No. 2 Cipinang Muara, Jakarta Timur.

Diharapkan dengan insiatif pembangunan pabrik tersebut para penyandang tuna rungu memiliki kesempatan dapat bekerja serta penghidupan yang layak.

"Untuk itu Kemensos diminta menyiapkan anggaran Rp20 miliar demi realisasi pabrik yang dikelola para penyandang disabilitas tuna rungu," ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kemensos juga membagikan sedikitnya 1.000 alat bantu dengar bagi 1.000 tuna rungu sebagai gebrakan baru dan bukti keberpihakan terhadap nasib pada penyandang disabilitas tersebut.

Seluruh alat bantu itu diberikan kepada para penyandang disabilitas tuna rungu, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Penyerahan alat bantu tidak dilakukan sekadar simbolis, melainkan secara langsung dibagikan kepada para peserta buka bersama.

"Ini sebagai bagian dari perwujudan negara hadir dalam pemberdayaan dan perlindungan terhadap nasib mereka," pungkasnya.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015