New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia bervariasi pada Kamis (Jumat pagi WIB), sehari setelah turun tajam, karena para pedagang khawatir tentang kelebihan pasokan global dan kenaikan pertama tahun ini dalam jumlah rig AS yang beroperasi.

Pada sesi terakhir minggu ini karena Jumat merupakan hari libur di AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, melemah tiga sen menjadi ditutup pada 56,93 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk Agustus, patokan global, naik tipis enam sen menjadi menetap di 62,07 dolar AS per barel di perdagangan London.

Pada Rabu, WTI merosot sekitar 2,50 dolar AS setelah Departemen Energi AS melaporkan kenaikan tak terduga persediaan minyak AS pekan lalu.

"Kemarin laporan persediaan ditanggapi sedikit berlebihan," kata Phil Flynn dari Price Futures Group.

Persediaan AS yang berlimpah terus membebani pasar. Pasokan minyak mentah AS pekan lalu meningkat 2,4 juta barel menjadi 465,4 juta barel, menurut laporan mingguan Departemen Energi.

Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS naik 0,2 juta barel menjadi 56,4 juta barel. Produksi minyak mentah AS naik 3.000 barel menjadi 9,6 juta barel per hari minggu itu.

"Apa yang tampaknya membawa kita kembali turun adalah terhentinya serangkaian penurunan bersejarah jumlah rig AS yang beroperasi. Mereka meningkat 12 rig minggu ini, kenaikan pertama sejak Desember, sehingga mengambil beberapa momentum yang kita lihat pada hari sebelumnya," katanya.

Setelah jatuh lebih dari 50 persen dari setahun lalu, produsen memiliki 640 rig pengeboran yang beroperasi minggu ini di Amerika Serikat, naik dari 628 rig minggu sebelumnya, menurut perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes.

Sementara itu, pasar terus mengawasi pembicaraan antara enam kekuatan dunia dan produsen minyak utama Iran, bertujuan membatasi ambisi nuklirnya. Kedua belah pihak bergulat untuk sebuah terobosan karena perundingan terakhir memasuki ke hari keenam pada Kamis menjelang batas waktu 7 Juli.

Iran menolak tuduhan bahwa ia telah berusaha untuk mengembangkan senjata nuklir, dan telah menolak untuk memberikan Badan Energi Atom Internasional akses yang tak terkendali ke situs militer sensitif untuk memverifikasi klaim tersebut.

Hasil yang memuaskan dari perundingan bisa melihat pencabutan sanksi yang telah memaksa negara itu memotong setengah dari ekspor minyaknya.

Harga minyak juga bervariasi karena Yunani masih menjadi fokus menjelang referendum pada Minggu tentang persyaratan dana talangan (bailout) negara itu.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pada Rabu tidak akan ada negosiasi lebih lanjut untuk program dana talangan baru bagi Yunani sebelum referendum, meskipun pintu untuk perundingan tetap terbuka. Demikian laporan AFP.

(Uu.A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015