Batam (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya meninjau sejumlah pelabuhan internasional di Kota Batam, Kepulauan Riau, untuk melihat kesiapan pintu masuk NKRI itu menerima wisatawan mancanegara dari 45 negara yang mendapatkan fasilitas bebas visa.

"Saya harap pelayanan ditingkatkan, karena hampir pasti kemudahan ini meningkatkan wisatawan mancanegara (wisman)," kata Arief saat meninjau Pelabuhan International Batam Centre, Jumat.

Ia berharap kebijakan bebas visa untuk wisman 45 negara itu mampu mendorong peningkatan jumlah wisman hingga 200 ribu kunjungan ke Kepri dalam setahun.

Kementerian Pariwisata menargetkan angka kunjungan wisman di seluruh Indonesia bertambah 1 juta kunjungan dalam setahun.

Mengenai permintaan Pemprov Kepri untuk menambah pintu masuk bebas visa di wilayah itu, ia mengatakan masih mempertimbangkannya.

Di tempat yang sama, perwakilan dari Sinergi Tarada, Pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Dika, mengatakan pelabuhan bekerja sama dengan imigrasi menambah beberapa perlengkapan demi melayani wisman yang datang.

"Ada layanan smart card (e-passport) dan pintu otomatis," kata Dika.

Infrastruktur e-passport disiapkan di pelabuhan, sehingga pemegang tidak perlu lagi antre untuk stempel paspor.

"Alat ini masih sangat terbatas. Di Indonesia baru ada di sini dan di Bali," kata dia.

Kelengkapan keimigrasian itu mampu menurunkan jumlah antrean wisman pada loket imigrasi secara signifikan.

"Sekarang 12.000 orang masuk, tidak ada antre," kata Menteri Pariwisata.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015