Lausanne (ANTARA News) - Seorang mantan pejabat puncak FIFA yang mundur setelah mengkritik Presiden Sepp Blatter memperingatkan bahwa sponsor-sponsor besar akan meninggalkan badan sepak bola dunia itu kecuali ada reformasi besar dalam tubuh organisasi ini.

Michel Zen-Ruffinen, yang pernah menggantikan Blatter sebagai sekretaris jenderal FIFA dari 1998 sampai 2002 ketika Blatter terpilih sebagai Presiden FIFA, mengatakan dia akan tertarik untuk kembali ke badan dunia itu jika tatanan di badan sepak bola dunia itu direstorasi.

Zen-Ruffinen mundur pada 2002 akibat mengkritik gaya kepemimpinan Blatter lewat laporan yang menuduh sang presiden melakukan miskelola keuangan FIFA.

"Harus ada rehat dari masa lalu. FIFA mesti melakukan reformasi mendasar atau lembaga itu akan kehilangan sponsor besar," kata Zen-Ruffinen kepada AFP.

Ketika ditanya apakah dia siap mengabdi kembali di FIFA jika Michael Platini yang memimin, Zen-Ruffinen menjawab "kenapa tiga."

Zen-Ruffinen, pengacara yang 16 tahun menduduki beragam posisi di FIFA, menyatakan status hukum badan sepak bola dunia itu harus diubah.

Zen-Ruffinen menyatakan FIFA harus diremodel seperti sebuah perusahaan Swiss.

"Anda perlu struktur di mana orang yang mengelolanya menjadi subyek pengawasan yang ketat seperti terjadi pada para eksekutif puncak perusahaan-perusahaan Swiss," kata Zen-Ruffinen.

Zen-Ruffinen mengatakan FIFA yang beranggotakan 209 negara anggota harus tetap memegang prinsip satu negara satu suara, namun juga harus mengenalkan dua majelis dalam pembuatan keputusan.

"Untuk keputusan-keputusan tertentu hal ini akan memberikan kekuatan lebih pada federasi-federasi besar."

Konfederasi Eropa, UEFA, yang merupakan paling kaya di dunia, saat ini memiliki kursi yang lebih banyak dalam Komite Eksekutif FIFA dibandingkan dengan konfederasi Afrika, Asia, Oseania, Amerika Selatan, Amerika Utara dan Tengah.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015