Secara ilmiah, ada lima pendekatan dalam penanggulangan MERS CoV di suatu bandar udara,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama menyatakan, ada lima pendekatan ilmiah penanganan MERS CoV di bandar udara (bandara).

"Secara ilmiah, ada lima pendekatan dalam penanggulangan MERS CoV di suatu bandar udara," kata Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, pertama, prinsip dasarnya adalah pencegahan perluasan penyakit tanpa gangguan pada transportasi manusia dan barang secara berarti.

"Kedua, radio practique antara pilot pesawat dengan tower di bandara bila ada penumpang yang dicurigai MERS CoV dan kemungkinan pesawat diparkir di remote area," katanya.

Ketiga, petugas kesehatan naik ke pesawat sebelum penumpang di turunkan, untuk memastikan keadaan klinis penumpang yang dicurigai MERS CoV, keadaan penumpang yang duduk sebaris dengan pasien serta dua baris di depan dan belakangnya.

"Serta penilaian umum terhadap awak pesawat dan penumpang lainnya, untuk keputusan bagaimana penumpang dan awak turun dan proses selanjutnya," katanya.

Keempat, analisIS tentang kemungkinan pemasangan thermal scanner dan pemberian Health Alert Card (Kartu Kewaspadaan Kesehatan), beserta monitoring dan evaluasi pelaksanaannya.

Kelima, sistem koordinasi yang penting dari petugas kantor kesehatan pelabuhan (port health office) dengan jajaran administrator bandara serta rumah sakit rujukan dan dinas kesehatan lokasi tinggal penumpang untuk kegiatan surveilans epidemiologi.

Dia juga menambahkan, Menteri Kesehatan Nila Moeloek telah melakukan simulasi penanggulangan MERS CoV di Bandara Soekarno Hatta.

Sementara itu, dia menambahkan, Korea Selatan kembali melaporkan kasus baru MERS CoV dimana 12 orang dalam kondisi kritis.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015