Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah komunitas motor mengajak pemerintah melalui Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan Polri bersinergi menyusun manajemen arus mudik dan balik demi meminimalisir jumlah kecelakaan pada periode itu.

"Kami ingin jumlah kasus kecelakaan lalu lintas pada musim mudik bisa ditekan. Harapannya sekalipun ada kecelakaan tidak menimbulkan akibat yang fatal," kata Harso Kurniawan ketua Independent Bikers Club (IBC) dalam diskusi Manajemen Keselamatan Mudik di Jakarta, Sabtu.

Menurut data Kementerian Perhubungan pada musim mudik 2015 diperkirakan ada 1,6 juta pemudik dengan mobil dan 2 juta pemotor. Untuk menekan kecelakaan, Kementerian Perhubungan menyarankan masyarakat mudik menggunakan angkutan umum.

"Untuk mengantisipasi kenaikan pemudik pemerintah melakukan persiapan. Untuk moda darat pemerintah menyiapkan 44.871 unit bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi dan bus pariwisata," kata Jonter Sihotang Kasi Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Selain meminta masyarakat menggunakan angkutan umum, Jonter juga mengajak masyarakat mengikuti acara mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan maupun oleh pihak swasta.

Kementerian Perhubungan juga melarang angkutan barang pada H-5 hingga H+3 yang lebih panjang dibandingkan 2014 yaitu H-4 dan H+1 saja.

Selain meminta sinergi pemerintah mengatur mudik, masyarakat juga didesak taat aturan kala berkendara dan peduli dengan keselamatan lalu lintas.

Diskusi Manajemen Keselamatan Mudik gelar oleh lima komunitas di antaranya, Honda Vario Club Jakarta (HVC), Mailing List Yamaha Scorpio, Kopdar Pengicau, IBC, dan Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman).

Komunitas ini akan menggelar aksi peduli keselamatan pemudik pada 11 Juli 2015 di Jalan Raya Kalimalang Jakarta Timur.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015