Rejanglebong, Bengkulu (ANTARA News) - Musim kemarau memberi pengaruh pada penjualan sayur.Setidaknya demikian di wilayah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, yang dalam beberapa bulan belakangan membuat harga jual aneka sayuran di tingkatan petani naik drastis.

"Harga sayuran di tingkatan petani naik cukup tajam di antaranya kol bulat dari Rp1.500 menjadi Rp4.000 per kg, kemudian tomat dari Rp1.000 menjadi Rp3.000 per kg, kemudian kembang kol dari Rp10.000 menjadi Rp14.000 per kg," kata Hariyono (40), pedagang sayuran di Desa Air Merah Kecamatan Curup Tengah, Minggu.

Kemarau menghambat pertumbuhan tanaman yang berujung pada peningkatan cara berproduksi dan biayanya; otomatis harga meningkat. Harga sayuran juga indikator ekonomi nasional. 

Petani harus memikul air untuk menyiram tanaman. Di Desa Air Merah, tambah dia, jauh dari sumber air, untuk menyiram tanaman mereka terpaksa membawanya dari rumah memakai sepeda motor.

Sementara itu itu selain harga kol bulat, tomat dan kembang kol yang mengalami kenaikan kata dia, juga terjadi pada jenis sayuran lainnya seperti kacanng panjang Rp7.000 per kg, kemudian terong ungu dengan harga jual mencapai Rp4.000 per kg, wortel Rp3.500-4.000 per kg.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015