Yang ada di dalam Alquran hanya Islam satu, utuh dalam satu kesatuan, jangan kemudian disalahartikan, yang menyebabkan umat Islam menjadi terpecah belah
Malang (ANTARA News) - Budayawan Emha Ainun Najib yang dikenal dengan sapaan Cak Nun menegaskan umat Islam harus menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan agar mampu menguasai peradaban dunia.

"Seharusnya umat Islam itu memiliki peluang yang sangat besar untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu memimpin peradaban dunia. Apalagi semua ilmu pengetahuan jelas sudah tertera di dalam Alquran," tegas Cak Nun dalam acara kajian Ramadhan yang bertajuk "Sinau Quran" di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (5/7/2015) malam.

Sebab, kata Cak Nun, Alquran diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad untuk menjadi pedoman hidup manusia. Umat Islam tak boleh tertinggal dalam hak penguasaan teknologi, namun jangan sampai meninggalkan Alquran.

"Mari kita terapkan isi Alquran dalam seluruh aspek kehidupan. Kita wajib menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, namun jangan meninggalkan kitab suci Alquran," tandasnya.

Lebih lanjut Cak Nun menjelaskan di dalam Alquran, Islam itu satu, tidak terpecah dalam beberapa golongan, tidak ada istilah Islam nusantara dan lain sebagainya. "Yang ada di dalam Alquran hanya Islam satu, utuh dalam satu kesatuan, jangan kemudian disalahartikan, yang menyebabkan umat Islam menjadi terpecah belah," tegasnya.

Selain itu, dalam ceramahnya Cak Nun juga menyampaikan bahwa nilai hakiki Alquran wajib diikuti oleh seluruh umat Islam, karena kitab suci Alquran itu menjadi pedoman kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas sosial sehari-hari. "Alquran pun bisa menjadi pedoman umat Islam untuk bersatu," katanya.

Pengajian dalam memperingati Nuzulul Quran tersebut diikuti sekitar 5.000 jamaah yang memadati halaman helipad UMM. Dalam ceramahnya itu, Cak Nun menyelipkan banyak pesan religius yang dipadukan dengan alunan musik Kiai Kanjeng.

Kajian Ramadhan di UMM yang dilakukan selama satu bulan penuh itu diawali dengan hadirnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Ketua Umum PP MUhammadiyah Prof Din Syamsuddin beberapa waktu lalu dan dihadiri anggota Muhammadiyah se-Jatim.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015