Klasifikasi tersebut disesuaikan antara bobot ancaman dengan jumlah personel yang akan disiapkan."
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian RI, Jenderal Pol Badrodin Haiti menyatakan, pihaknya telah melakukan indentifikasi tingkat kerawanan pada Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Hal itu dikaitkan dengan penempatan personil Polri dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) saat melakukan pengamanan Pilkada serentak.

"Klasifikasi tersebut disesuaikan antara bobot ancaman dengan jumlah personel yang akan disiapkan," ujar Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti dalam rapat gabungan antara DPR RI dengan Pemerintah di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Untuk TPS aman, katanya, akan ditempatkan dua anggota Polri ditambah sepuluh Linmas untuk menjaga lima TPS. Sedangkan untuk klasifikasi TPS rawan I, akan dijaga oleh dua anggota Polri dan empat Linmas untuk dua TPS dan untuk TPS rawan II akan dijaga dua Polri, dua linmas untuk satu TPS.

Sementara itu, untuk pengamanan Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015, Polri akan menerjunkan 135.263 personel yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota dan provinsi. 

Selain itu, Mabes Polri juga akan menerjunkan 3.929 personel yang akan dibagi ke dalam empat satgas bantuan yaitu Satgas I-III akan menjaga wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur, serta Satgas IV sebagai perbantuan teknis meliput tim laboratorium forensik, Inafis, Polisi Udara, Polisi Air dan tim DVI.

“Untuk cadangan, Polri akan menyiapkan 44.750 personel, terdiri atas 29.150 personel Polda yang di bawah kendali operasi (BKO) serta 15.600 personel satuan Brimob di jajaran Polda. Untuk personel Linmas yang terlibat belum ditentukan karena masih menunggu jumlah TPS yang akan ditetapkan penyelenggara pemilu," kata Badrodin.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015