Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Supadio Pontianak Desnian mengatakan suhu dingin saat ini terjadi di beberapa wilayah Kalimantan Barat, khususnya pada malam hingga dini hari dan akan berlanjut hingga satu pekan depan.

"Pada malam hari suhu dingin terjadi di beberapa daerah Kalbar seperti kota Pontianak dan sekitarnya dengan suhu udara mencapai 21-22 derajat Celsius," kata Desnian di Sungai Raya, Senin.

Dia menjelaskan, suhu dingin itu sendiri disebabkan oleh kurangnya awan pada malam hari sehingga panas yang terserap di daratan, tidak terhalang oleh awan dan langsung lepas ke angkasa.

"Makanya, pada malam hari, saat ini suhu udara lebih terasa dingin karena cakupan awan masih sangat sedikit," tuturnya.

Berbanding terbalik dengan pada siang hari, kata Desnian, belakangan ini suhu udara mencapai 33 sampai 35 derajat Celsius. Bahkan ini akan terjadi hingga akhir Juli nanti.

"Sampai akhir Juli nanti, diprediksikan cuaca berawan akan terjadi di Kalbar. Meski berawan, namun suhu udara cukup tinggi dengan kisaran 33 sampai 35 derajat Celsius," katanya.

Menurutnya, sampai akhir bulan ini Pontianak dan sekitarnya tidak akan ada curah hujan, karena Kalimantan Barat saat ini memasuki musim pancaroba dimana panas akan mendominasi sebagian wilayah.

"Untuk curah hujan tidak akan ada, walau dengan intensitas ringan. Kita prediksi ini akan terjadi hingga akhir bulan nanti," tuturnya.

Desnian juga mengatakan, dari pantauan yang dilakukan pihaknya, sampai tanggal 5 Juli ini ada sekitar 9 hotspot yang tersebar pada beberapa daerah di Kabar.

"Dari pantauan kita, dua titik hotspot terjadi di Bengkayang, 1 titik di Kubu Raya, 2 di Landak, 1 di Melawi, 2 di Sambas dan 1 di Sanggau," katanya.

Untuk jarak padang pada pagi hari dengan kisaran 300 sampai 500 meter sampai pada pukul 07.00. Baru pada pukul 07.50 jarak pandang mencapai 800 meter.

Biasanya, berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, memasuki bulan Mei sampai Juli, banyak terjadi pembakaran lahan yang dilakukan masyarakat di Kalimantan Barat. Makanya, kita harapkan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, karena sebagian wilayah Kalbar saat ini curah hujannya memang masih rendah," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015