Madrid (ANTARA News) - Seorang perempuan ditangkap pada Selasa (7/7) di Spanyol dengan tuduhan merekrut anak gadis dan remaja untuk kelompok fanatik di Timur Tengah, Negara Islam (ISIS), kata Kementerian Dalam Negeri Spanyol, Selasa.

Perempuan itu, warga negara Spanyol dan orang yang masuk Agama Islam, ditangkap di Arrecife di Pulau Lanzarote, Kepulauan Canary.

Perempuan tersebut mendapat instruksi dari seorang fasilitator penting IS di Suriah. Fasilitator itu memberi keterangan yang diperlukan untuk mengirim anak perempuan tersebut ke daerah yang dikuasai IS.

Walaupun perempuan itu merekrut sekelompok perempuan, ia tak bisa mengatur kepergian mereka.

Polisi menggeledah rumah perempuan tersebut dan ia dipindahkan ke Madrid.

Menteri Dalam Negeri Spanyol Jorge Fernandez Diaz mengatakan ada peningkatan jumlah perempuan dan anak gadis yang direkrut buat IS, demikian laporan Xinhua yang dikutip Rabu.

Ia menyatakan, polisi menemukan adanya jaringan pertama yang bertugas merekrut, mengindoktrinasi dan membuat radikal yang secara eksklusif diselenggarakan oleh perempuan dan untuk merekrut perempuan.

Polisi Spanyol pada Selasa juga menangkap seorang tersangka mujahid di Bandar Udara Barcelona, El Prat. Ia melakukan perjalanan dari Aljazair ke Hamburg dan ada surat perintah penangkapan atas dirinya karena ia bergabung dengan ISIS serta terlibat dalam konflik Suriah.

Sementara itu, dua pria Spanyol ditangkap pada Senin di Madrid, setelah ia pulang dari pertempuran di Suriah. Kedua tahanan tersebut tampil di satu rekaman video pada Januari; mereka bercerita bagaimana mereka bertempur dengan ISIS dalam "perang revolusi" yang dimulai oleh milisi Kurdi.

Mereka dituduh terlibat dalam konflik bersenjata tanpa izin Pemerintah Spanyol, sehingga membahayakan kepentingan nasional dan bergabung dengan kelompok yang dianggap sebagai "organisasi teroris" oleh organisasi internasional.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015