Jakarta (ANTARA News) - Impor sosis dan daging olahan membanjiri Indonesia, di mana angkanya naik 18 kali lipat sejak 2012 hingga 2014, demikian disampaikan Ketua Umum National Meat Processors Association (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia, Ishana Mahisa.

"Telah terjadi peningkatan signifikan atas impor daging olahan, utamanya pada sosis, dengan negara asal Malaysia," kata Mahisa, di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan kelompok harmonized system (HS) 1601, nilai impor sosis dan daging olahan pada 2012 mencapai 305.612 dollar AS, di mana pada 2013 nilainya sebesar 4,52 juta dollar AS dan pada 2014 nilainya mencapai 5,59 juta dollar AS.

Secara volume, impor sosis dan daging olahan 2012 adalah sebesar 244,63 ribu ton, 2013 sebesar 1,93 juta ton dan 2014 sebesar 2,42 juta ton.

Ishana mengatakan, hal ini merupakan peringatan serius bagi industri pengolahan daging lokal maupun pemerintah untuk mengatasinya, terlebih dalam persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Tren masyarakat yang saat ini senang mengonsumsi sosis dan daging olahan menjadi salah satu pendorong tingginya konsumsi sosis dan daging olahan. Namun, perlu regulasi dan kebijakan yang tepat agar industri dalam negeri tetap terlindungi," ujar Ishana.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015