Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan berfokus pada upaya menurunkan jumlah kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2015 pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2015 atau 10--25 Juli.

"Saya minta ke seluruh jajaran Polri dan instansi yang terlibat untuk sungguh-sungguh melaksanakan langkah antisipatif yang sudah dirumuskan sehingga bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis.

Hal ini merujuk pada keberhasilan Operasi Ketupat 2014 yang mampu menurunkan jumlah kecelakaan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dari data Operasi Ketupat 2014, pihaknya mencatat bahwa kasus kecelakaan terbanyak terjadi di jalur Pantura dengan dominasi kasus yang melibatkan sepeda motor dan mobil penumpang.

Terkait hal itu, Badrodin mengimbau para pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk berdisiplin guna mencegah kecelakaan.

Pihaknya menengarai beberapa faktor pemicu terjadinya kecelakaan berasal dari faktor manusia yakni jumlah pembonceng motor dan beban muatan yang melebihi batas, pengendara tidak mematuhi peraturan lalin dan kelelahan pengendara.

"Juga perlu diperhatikan faktor kendaraan seperti kondisi ban, rem harus berfungsi baik. Ada pula faktor alam, seperti lokasi yang menanjak, jalanan yang rusak, atau bencana alam," katanya.

Sementara Kementerian Perhubungan memperkirakan volume arus mudik dalam Lebaran 1436 H mencapai 20.002.724 pemudik, atau meningkat 1,9 persen dibandingkan pada 2014 sebesar 19.618.530 pemudik.

Dengan adanya estimasi peningkatan itu, akan berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu lintas dan meningkatnya potensi kriminalitas.

Untuk menjamin keamanan dalam kegiatan mudik dan perayaan Lebaran 1436 H, sebanyak 82.538 personel Polri siap dikerahkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2015 yang akan berlangsung selama 16 hari sejak 10 Juli - 25 Juli 2015.

Polri dengan kekuatan sebanyak 82.538 orang, TNI 12.761 orang, instansi-instansi terkait 50.377 orang sehingga total kekuatan personel yang dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2015 mencapai 145.676 orang.

Ratusan ribu personel itu akan dikerahkan di 3.030 pos pengamanan dan 1.083 pos pelayanan pada jalur mudik di seluruh Indonesia.

Selain itu, pengerahan personel juga dilakukan di tempat peribadatan umat Islam, lokasi Shalat Idul Fitri, titik-titik rawan kriminalitas, pemukiman masyarakat, terminal, pelabuhan, stasiun objek wisata, sentra perekonomian dan tempat pembagian zakat fitrah.

Dalam pidatonya, Badrodin juga menekankan jajarannya untuk mengoptimalkan fungsi intelijen sebagai antisipasi ancaman teror, sabotase dan kejahatan berkadar ancaman tinggi dalam Operasi Ketupat 2015.

"Potensi-potensi ancaman kamtibmas yang harus diantisipasi yakni terorisme, sabotase, perkelahian antarkelompok masyarakat, kebut-kebutan, penyalahgunaan narkoba, miras, peningkatan kebutuhan BBM dan bahan pokok, kriminalitas dan penjualan petasan," katanya. 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015