Jakarta (ANTARA News) - Peraih medali emas panahan nomor individual recurve SEA Games 2015, Titik Kusumawardani mengaku bonus yang diterikan oleh pemerintah akan digunakan untuk investasi tanah.

"Sekarang rumah sudah ada. Makanya bonus saat ini saya gunakan untuk investasi tanah di Yogjakarta," kata Titik Kusumawardani di sela pemberian bonus di halaman Kemenpora Jakarta, Kamis.

Atlet asal Yogjakarta pada SEA Games 2015 selain meraih emas nomor individual recurve juga meraih medali perak nomor beregu recurve. Dengan demikian Titik berhak mendapatkan bonus Rp230 juta.

Titik Kusumawardani merupakan salah satu atlet andalan Indonesia pada kejuaraan internasional bersama atlet yang telah punya nama besar seperti Ika Yuliana. Setelah SEA Games, atlet terbaik Indonesia akan langsung mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan dunia.

Sesuai dengan rencana, Titik Kusumawardani dan kawan-kawan akan bertanding pada kejuaraan dunia panahan di Kopenhagen, Denmark, 26 Juli - 2 Agustus ini.

Kejuaraan dunia yang diikuti oleh Titik Kusumawardani dan kawan-kawan merupakan kualifikasi untuk menuju Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Jika meraih hasil bagus maka secara otomatis akan lolos langsung ke kejuaraan terbesar di dunia itu.

Cabang olahraga panahan merupakan satu dari 11 cabang yang diharapkan bisa berangkat ke Brasil. Peluang untuk ke olimpiade ini memang cukup besar karena prestasi atlet panahan Indonesia sudah teruji.

Jika Titik Kusumawardani menggunakan bonusnya untuk investasi tanah kondisi berbeda dilakukan atlet lari Triyaningsih. Atlet asal Jawa Tengah itu tidak buru-buru menggunakan bonusnya sebesar Rp400 juta.

"Ditabung dulu," katanya dengan tersenyum.

Menurut dia, bonus yang diterima merupakan buntut kerja keras yang dilakukan selama ini. Dengan prestasi yang diraih maka apresiasi dari semua pihak termasuk pemerintah pasti akan mengalir. Untuk itu pihaknya akan terus berusaha memberikan yang terbaik.

Setelah SEA Games, Triyaningsih juga akan berburu tiket ke Olimpiade Brasil 2016 untuk nomor maraton yang salah satunya dengan turun dibeberapa kejuaraan yang masuk dalam kualifikasi pada media akhir tahun hingga awal tahun depan.

"Bisa saja turun di Jepang atau Amerika. Semuanya akan disesuaikan dengan rute dan cuaca. Yang jelas persiapan untuk menghadapi kualifikasi baru akan saya lakukan setelah Lebaran," katanya.

Pada kualifikasi tersebut, atlet asal Jawa Tengah ini akan berusaha menembus limit B olimpiade yaitu dua jam 42 detik. Limit waktu tersebut lebih lama dibandingkan catatan waktu yang selama ini dia pegang yaitu dua jam 41 detik.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015