Jakarta (ANTARA News) - Menambah atau membuka rute penerbangan dari negara asal turis asing ke wilayah tujuan wisata Indonesia akan mengoptimalkan kebijakan bebas visa bagi 45 negara untuk berkunjung ke Indonesia.

"Jika bicara tujuan wisata di Indonesia, Bali infrastukurnya sudah ada. Namun kota lain di Indonesia membutuhkan akses penerbangan langsung dari negara konsumen ke kota wisata di Indonesia," kata Effendy Dharmawan Direktur Dwidayatour pada acara buka puasa bersama di Jakarta, Kamis.

Effendy mengatakan membuka atau menambah penerbangan langsung ke daerah wisata di Indonesia seperti Lombok, Yogyakarta, atau Sumatra akan menarik wisatawan lebih banyak karena menghemat waktu perjalanan dan biaya.

Saat ini terdapat lima bandara yang menjadi tempat pemeriksaan imigrasi kunjungan wisatawan asing dari negara yang terdaftar bebas visa diantaranya bandara Soekarno Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali, Kuala Namu di Medan, Juanda di Surabaya, dan Hang Nadim di Batam

Effendy menjelaskan kebijakan bebas visa merupakan langkah positif yang dilakukan pemerintah kendati harus ditopang dengan kesediaan infrasktuktur di lokasi wisata.

"Fasilitas jalan bebas hambatan misalnya, wisatawan Eropa menyukai berkendara dengan mobil dari Jakarta ke Bandung atau dari Wonosobo dan Bromo, untuk menikmati pemandangan," katanya.

Kendati kebijakan bebas visa bagi 45 negara sudah berjalan, kata dia, namun masih memerlukan waktu untuk bisa merasakan manfaatnya.

"Pemberian bebas visa adalah promosi yang baik. Kementerian Pariwisata juga sudah aktif ke luar negeri mempromosikan Indonesia. Beri pemerintah waktu, karena arahnya sudah benar," kata Effendy Dharmawan.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015