... keselamatan tidak bisa ditawar, kalau bandara terhalang abu tentu kami tutup...
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan menyatakan dua bandara di Lombok, yakni Bandara Internasional Lombok Praya dan Bandara Selaparang pada pukul 11.05 WITA telah dibuka kembali karena arah pergerakan abu vulkanik Gunung Raung yang semakin berkurang.

"Perkembangan terakhir untuk bandara di Lombok yang baru dan lama sudah dibuka sekitar pukul 11.05 Wita sehingga sudah beroperasi normal," kata Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, saat konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Dia menyebutkan seluruh bandar udara di Lombok dibuka karena jalur penerbangan sampai pendaratan tidak tertutup abu vulkanik.

Namun, dia mengatakan Bandara Ngurah Rai Denpasar dan dua bandara lain, Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro, Jember, belum bisa dibuka karena masih ada hal yang membahayakan penerbangan.

"Bandara-bandara itu akan dibuka kembali setelah abu vulkanik tidak mengancam keselamatan penerbangan, artinya keselamatan tidak bisa ditawar, kalau bandara terhalang abu tentu kami tutup," katanya.

Dia menyatakan, kementerian itu akan menyampaikan informasi terbaru kepada operator dan maskapai agar tidak terjadi penumpukan penumpang.

"Karena di Denpasar sampai malam tidak bisa berangkat, terdapat penumpukan 3.000 pemakai jasa penerbangan, jadi kami harap maskapai mengurus pengembalian uang tiket yang sudah dibeli agar penumpang bisa berganti (moda angkutan)," katanya.

Dikarenakan ini aktivitas alamiah, maka tidak bisa ditentukan batas waktunya. "Karena gangguan alam ini di luar kuasa kami, jadi solusinya berpindah ke moda transportasi lain, kalau ingin tetap menggunakan moda angkutan udara mau tidak mau harus menunggu," katanya.

Namun, dia berharap aktivitas Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso tersebut tidak akan seperti saat Gunung Merapi meletus, yang menyebabkan Bandara Adisutjipto Yogyakarta ditutup dua pekan.

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015