... maka diperlukan antara 160 atau 152 penerbangan, yang dibagi dalam tiga hari operasi maka sekitar 54 penerbangan perhari...
Batam, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, menyatakan, sejak H-7 sampai H-5 (10/7-12/7) Lebaran 2015 ini, 28.000 pemudik dari pulau itu terbang meninggalkan Batam untuk berlebaran di kampung halaman masing-masing. 

"Mulai H-7 (10/7) jumlah pengguna pesawat mencapai diatas 9.000 orang perhari. Jadi hingga Minggu sore ini pemudik melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam sudah diatas 28.000 orang," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, di Batam, Minggu.

Jika satu pesawat komersial (Boeing B-737 800/900 series atau Airbus A-320 series) mampu membawa sekitar 170-185 orang dengan konfigurasi kursi ekonomi, maka diperlukan antara 160 atau 152 penerbangan, yang dibagi dalam tiga hari operasi maka sekitar 54 penerbangan perhari. 

Maskapai penerbangan Citilink, Lion Air, dan Batik Air juga sudah menambah frekuensi penerbangan untuk sejumlah tujuan.

"Rata-rata jumlah pemakai jasa penerbangan dalam setiap penerbangan mencapai minimal 98 persen dari jumlah kursi yang tersedia. Termasuk penerbangan tambahan tiga maskapai itu," kata dia.

Suwarso mengatakan, tambahan penerbangan yang sudah diberlakukan adalah Citilink tujuan Jakarta dan Surabaya, Batik Air tujuan Jakarta, Lion Air tujuan Palembang, Padang, Medan, Pontianak.

"Kalau dirata-rata, jumlah penumpang dari H-7 naik 12 persen dibanding periode sama 2014. Sementara jika dibanding hari biasa naik 28 persen," kata Suwarso.

Meskipun sudah mengalami kenaikan signifikan, kata Suwarso, namun arus mudik Lebaran Idul Fitri menggunakan penerbangan dari Hang Nadim Batam belum sampai pada puncaknya.

"Perkiraan kami puncaknya pada H-3 (Selasa) nanti. Kemungkinan penumpang yang meningggalkan Batam akan menembus 10.000 orang dalam satu hari," kata dia.

Suwarso mengatakan, khusus untuk Lion Air disediakan ruang tungggu khusus pada pintu 7, 8, 9 agar tidak terjadi kepadatan pada ruang tunggu lain mengingat jadwal maskapai tersebut paling padat.

"Jadwalnya sangat rapat dan padat. Sehingga selain menggunakan ruang tunggu lantai dua, kami juga menyiapkan ruang tunggu lantai satu (pintu 7, 8, 9) agar tidak terjadi penumpukan," kata Suwarso.

Pewarta: Larno
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015