London (ANTARA News) - Juara bertahan Novak Djokovic menjuarai Wimbledon untuk ketiga kalinya dan gelar Grand Slam kesembilannya, Senin dini hari WIB, setelah menghancurkan impian Roger Federer merebut gelar kedelapannya di All England Club.

Petenis nomor satu dunia ini menang  7-6 (7/1), 6-7 (10/12), 6-4, 6-3 demi menyandingkan gelar juara Wimbledon tahun ini dengan gelar juara Australia Terbuka yang direngkuhnya Januari lalu.

Ini adalah momen penuh emosi bagi Djokovic hanya sebulan setelah kalah pada final Prancis Terbuka dari Stan Wawrinka yang menjadi turnamen yang belum pernah dia juarai.

"Adalah tantangan besar menghadapi Roger. Banyak pemain dari generasi saya yang melirik dia dan mengikuti jejaknya," kata Djokovic yang kini bercatatan sama di Wimbledon dengan pelatihnya Boris Becker yang menjuarai Wimbledon pertamanya 30 tahun lalu.

"Saya sudah tahu sejak memasuki lapangan bahwa Roger akan bermain seperti dia selalu bemain. Dia membuat Anda bekerja keras untuk setiap poin."

Bagi Federer yang berusia 33 tahun , kekalahan ini sangat mengecewakannya karena mengakhiri impian menjadi juara Wimbledon tertua di Era Terbuka.

Juara turnamen besar 17 kali itu tak pernah menjadi juara selama tiga tahun sejak menjuarai Grand Slam terakhirnya pada Wimbledon 2012.

"Novak bermain bagus tidak hanya hari ini, namun pada seluruh dua pekan ini, sepanjang tahun, tahun lalu dan tahun sebelum itu," kata Federer.

"Saya mendapatkan peluang saya pada set pertama. Saya beruntung menang pada set kedua, dan punya peluang pada set ketiga. Namun dia memang lebih baik dalam mencetak poin. Dia sangat tangguh, saya sendiri tidak bermain buruk. Itulah yang terjadi," sambung dia.

Federer hanya bisa mengonversi satu dari tujuh break point dalam laga ini dan melakukan 35 unforced error, sedangkan Djokovic hanya 16.

Federer sudah memimpin 4-2 pada set kedua dan dua kali set point, dan dia harus melewati tujuh set point pada set kedua sebelum menyamakan kedudukan 1-1.

Namun Djokovic memacu diri sejak itu untuk merebut gelar.

Final Minggu malam sampai Senin dini hari WIB itu adalah pertemuan ke-40 mereka dan yang ke-12 pada turnamen Grand Slam.

Djokovic bermain pada final ke-17 dalam turnamen besar, sedangkan  Federer sudah 26 kali.

Di hadapan Royal Box yang dipenuhi bintang tenis dan Hollywood papan atas seperti Bjorn Borg, Rod Laver, Benedict Cumberbatch, Hugh Grant dan Bradley Cooper, Federer langsung memimpin 4-2 pada set pertama, namun Djokovic bangkit menyusul untuk kemudian merebut set ini setelah Federer melakukan double fault.

Petenis Serbia hanya melakukan tiga unforced error pada set pertama, sedangkan Federer 11 kali.

Federer menyianyiakan dua break point pada game kelima dan kesebelas set kedua namun memenangkan set point pertama pada game kesepuluh sebelum mengakhirinya untuk merebut set ini lewat tiebreak terlama 12/10 sejak Wimbledon 2000 ketika Pat Rafter menghadapi Pete Sampras.

Djokovic lalu bangkit lebih perkasa pada set ketiga dengan memimpin 2-1 lalu menjadi 3-2 sebelum hujan memaksa pertandingan dihentikan selama 20 menit.  Petenis nomor satu dunia itu lalu dengan percaya diri merampas set ini 6-4 dengan hanya melakukan dua unforced error.

Djokovic lalu memimpin 3-2 pada set keempat, lalu diakhirnya dengan forehand cepat untuk menjadi juara turnamen ini dan sesuai tradisi Serbia  dia merayakan kemenangannya ini dengan menarik rumput Centre Court lalu memakannya, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015