Ramadi, Irak (ANTARA News) - Pasukan Irak pada Senin melancarkan serangan besar untuk merebut kembali kota besar dan kota kecil penting yang dikuasai oleh ISIS di Provinsi Anbar, Irak Barat, kata beberapa sumber keamanan.

Brigadir Jenderal Yahiya Rasoul, Juru Bicara Komando Operasi Gabungan, mengatakan serangan itu dimulai pada pukul 05.00 waktu setempat (10.00 WIB), ketika pasukan keamanan Irak, bersama milisi Syiah yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi --atau Gerakan Rakyat, suku Sunni dan pasukan polisi federal bergerak ke arah sasaran mereka yang telah ditetapkan.

Saat mendekati Fallujah, tentara juga bergerak maju ke arah Ibu Kota Provinsi itu, Ramadi, sekitar 110 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak, Baghdad, kata satu sumber keamanan provinsi kepada Xinhua.

Tentara Irak menghadapi perlawanan sengit di dekat Ramadi selama bentrokan dengan petempur ISIS di sebelah barat kota tersebut, sehingga menghentikan gerak maju mereka dan membuat 12 prajurit dan anggota milisi sekutu tewas dan 20 lainnya cedera, serta  kendaraan militer hancur, kata sumber itu.

Di tempat lain, tiga bom mobil bunuh diri diledakkan di dekat tentara yang bergerak maju di dekat Daerah Saqlawiyahg.

Sementara itu bentrokan sengit berkecamuk antara pasukan keamanan dan puluhan anggota ISIS, sehingga puluhan orang dari kedua pihak tewas dan cedera, tambah sumber tersebut.

Akibat serangan besar dan bentrokan sengit itu, puluhan keluarga meninggalkan rumah mereka di Kota Fallujah dan pergi ke daerah yang lebih aman di dekat Albu Alwan, setelah pasukan keamanan berhasil membuka koridor aman bagi keluarga tersebut untuk menyelamatkan diri dari medan tempur, kata sumber keamanan itu.

Sementara itu, pesawat koalisi pimpinan AS membom posisi ISIS di kabupaten industri di Fallujah Tengah, menewaskan tujuh gerilyawan.

Pasukan keamanan Irak dan milisi paramiliter sekutunya, Hashd Shaabi, selama berbulan-bulan berjuang untuk merebut kembali kota besar dan kota kecil di Provinsi Anbar, yang terbesar di Irak.

Gerilyawan ISIS telah merebut sebagian besar provinsi tersebut dan berusaha bergerak maju ke arah Baghdad, tapi beberapa serangan balasan oleh pasukan keamanan dan milisi Syiah telah memukul mereka mundur.

Di tengah pertempuran sengit di Anbar, Pemerintah Irak mengumumkan bahwa kelompok pertama jet tempur F-16 telah tiba di Irak dari Amerika Serikat untuk menyediakan dukungan udara guna memperkuat pasukan darat.

Empat pesawat itu adalah bagian dari 36 jet tempur yang dipesan oleh Pemerintah Irak guna meningkatkan kemampuan pasukan keamanannya dalam perang melawan petempur ISIS.

(T.C003/A/A016/C/A016)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015