Khartoum (ANTARA News) - Sedikitnya sembilan orang tewas dan 12 orang lagi cedera dalam bentrokan suku antara Wilayah Suku Dinka --Panyon dan Dhiei-- di Negara Bagian Danau, Sudan Selatan, kata Radio Tamazuj pada Selasa (14/7).

"Bentrokan meletus pada Sabtu pagi (11/7), ketika Suku Panyon menuduh Suku Dhiei membunuh satu orang dari pihak mereka," kata Radio tersebut, dengan mengutip Jok Ayom --Penjabat Menteri Penerangan Negara Bagian Danau.

Lima orang tewas dan tujuh orang lagi cedera dari Suku Dhiei sementara empat orang tewas dan lima orang lagi cedera dari Suku Panyon, katanya.

Ayom menyatakan bentrokan berhenti setelah pasukan keamanan dikerahkan guna memadamkan bentrokan di Kabupaten Rumbek Timur, demikian laporan Xinhua, di Jakarta, Rabu pagi.

Ia menyatakan masalah itu berpangkal dari pertengkaran yang belum diselesaikan antara kedua suku tersebut.

Sudan Selatan menghadapi konflik suku dan bentrokan bersenjata antara unsur masyarakat akibat sengketa mengenai kepemilikan lahan dan penjarahan ternak.

Sudan Selatan meraih kemerdekaan pada 2011, tapi terjerumus ke dalam kerusuhan pada Desember 2013, saat pertempuran meletus antara tentara yang setia kepada Presiden Salva Kiir dan pembelot yang dipimpin oleh mantan wakilnya, Riek Machar.

Konflik itu segera berubah menjadi perang habis-habisan, dan kerusuhan menjadi bentrokan suku yang membuat berhadapan suku Presiden Kiir, Dinka, dan suku Machar --Nuer.

Bentrokan tersebut telah menewaskan ribuan orang Sudan Selatan dan memaksa tak kurang dari 1,9 juta orang meninggalkan tempat tinggal mereka.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015