PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Selasa waktu setempat, menyambut hangat kesepakatan bersejarah yang dicapai di Wina mengenai masalah nuklir Iran.

Sekretaris Jenderal menyelamati anggota tetap Dewan Keamanan PBB --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Tiongkok dan Rusia-- ditambah Jerman dan Iran karena mencapai kesepakatan itu, demikian isi pernyataan yang dikeluarkan juru bicara Ban kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York City, AS.

Ban saat ini berada di Addis Ababa, Ethiopia, untuk menghadiri konferensi PBB mengenai dana bagi pembangunan.

"Saya tahu bahwa sangat banyak pekerjaan yang dilakukan untuk ini, dan saya memuji tekad dan komitmen para perunding serta keberanian para pemimpin yang menyetujui kesepakatan yang ditempuh dengan susah-payah oleh tim mereka di Wina dan tempat lain," kata pernyataan itu.

Kesepakatan baru yang dicapai pada akhir upaya diplomatik dua-hari di Wina itu  menjadi puncak 20 bulan perundingan guna mengakhiri krisis 12 tahun program nuklir Iran yang telah dipandang Barat dengan penuh curiga.

Teks kesepakatan itu mencapai 100 halaman dengan lima lampiran, demikian laporan Xinhua, Rabu pagi.

Kesepakatan ini menjelaskan masalah penting mengenai nuklir Iran, termasuk pengurangan sanksi dan satu rencana aksi, kerja sama teknologi nuklir, komite yang bertugas memantau pelaksanaan, pengekangan kemampuan nuklir Iran dan rancangan mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB.

Berdasarkan kesepakatan itu, Iran akan mengirim sebagian besar stok nuklirnya ke Rusia sehingga menghalangi teknisinya membuat bom nuklir.

"Saya berharap --dan tentu saja percaya-- kesepakatan ini akan mengarah kepada kerja sama dan saling pengertian mengenai tantangan-tantangan keamanan serius di Timur Tengah," kata pernyataan itu.

"Itu dapat berfungsi sebagai sumbangan penting bagi perdamaian dan kestabilan di wilayah itu dan luar," katanya. "PBB siap bekerjasama secara penuh dengan semua pihak dalam proses pelaksanaan kesepakatan penting dan bersejarah ini."

Kesepakatan menyeluruh ini akan dikirim ke Dewan Keamanan PBB dalam waktu dekat dan masih memerlukan pengesahan dari Dewan, dan masa sebelum kesepakatan menyeluruh mulai diterapkan oleh semua pihak bisa berlangsung selama setengah tahun, kata laporan itu.

Kesepakatan ini akan menetapkan resolusi PBB yang berkaitan mengenai sanksi keuangan dan ekonomi terhadap Iran akan dihentikan secara menyeluruh berdasarkan resolusi PBB dan dalam kerangka kerja yang disepakati, kata media Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani memastikan kesepakatan tersebut di Twitter, dan mengatakan itu menunjukkan keterlibatan yang konstruktif.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyambut baik kesepakatan nuklir ini dan dunia akan bernafas lega serta menyebut semua negara yang merundingkan kesepakatan itu telah membuat keputusan berat bagi kestabilan dan kerja sama.

(C003)


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015