... hanya 30-40 persen penumpang. Kalau pun ada lonjakan biasanya hanya dua kali lipatnya. Ini terjadi sejak pertumbuhan industri penerbangan. Sekitar 50 persen penumpang beralih menggunakan pesawat terbang...
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia adalah negara kepulauan, namun justru transportasi laut tidak menjadi primadona. Berikut cara-cara pengelola jasa transportasi nasional menggaet minat pemudik Lebaran untuk naik kapal laut menuju kampung halaman masing-masing.

Di antara yang penting itu adalah pelayanan di dalam kapal laut, mulai dari menu makanan yang variatif hingga hiburan untuk penumpang akan terus ditingkatkan. Semuanya demi menaikkan minat masyarakat menggunakan moda transportasi kapal laut. 

"Peningkatan pelayanan telah dilakukan sejak 2014, mulai dari makanan, hiburan, jogging track, dan sarana bermain anak-anak," ujar Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Bay M Hasani, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu. 

Lebih lanjut, khusus untuk jogging track sendiri, saat ini baru terdapat di tiga kapal Tipe 2.000, di antaranya KM Kelud dan KM Tidar. Keduanya murni buatan Jerman (Barat) yang hadir di perairan nusantara pada ujung dasawarsa '80-an. Kualitas kapal-kapal itu prima dan bisa tetap prima asal perawatannya juga maksimal dan tidak main-main. 

Sudah lama PT Pelni tidak mendapat armada-armada canggih selaiknya kapal-kapal penumpang buatan galangan kapal di Hamburg, Jerman itu.

Padahal kehadiran kapal-kapal penumpang berbendera Indonesia itu sangat diperlukan masyarakat di ujung-ujung Indonesia, yang tidak akan didatangi pesawat-pesawat terbang. 

Jadi ada misi nasional yang tidak bisa dinilai sekedar dengan keuntungan bisnis belaka, melainkan kepentingan nasional untuk semakin merekatkan masyarakat Indonesia. 

Selain memakai cara itu, kata Hasani, sosialisasi pun terus digencarkan demi meraih minat masyarakat menggunakan kapal laut untuk sampai ke berbagai tujuannya. 

"Ini juga tergantung kucuran anggaran," ungkap dia. 

Hasani mengatakan, di hari-hari libur selain Lebaran saja, penumpang kapal laut yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok sendiri hanya mencapai 30-40 persen saja. 

"Rata-rata hanya 30-40 persen penumpang. Kalau pun ada lonjakan biasanya hanya dua kali lipatnya. Ini terjadi sejak pertumbuhan industri penerbangan. Sekitar 50 persen penumpang beralih menggunakan pesawat terbang," kata dia. 

"Tetapi walaupun sedikit, tetap kita layani," tambah dia. Jarak Jakarta-Semarang bisa ditempuh dalam waktu semalam saja, dengan biaya jauh lebih murah ketimbang jasa penerbangan dan dipastikan tidak akan terjebak macet parah laiknya memakai angkutan darat. 

Tol Cipali --tol terpanjang di Tanah Air-- yang baru diresmikan Presiden Jokowi, yang dimaksudkan untuk mengurangi beban jalur Pantura Pulau Jawa, ternyata juga tidak membebaskan pemakai jasanya dari kemacetan parah saat mudik Lebaran. 

Hasani mengungkapkan, di musim mudik seperti saat ini saja, rata-rata jumlah penumpang kapal laut hanya mencapai 80 persen dari kuota seharusnya.

Kendati begitu, di tahun depan, pihaknya berharap akan ada kenaikan lima kali lipat jumlah penumpang. "Selain sosialisasi dan pelayanan, kami juga akan lakukan penyesuaian jadwal (keberangkatan). Jadwal betul-betul disesuaikan dengan prediksi waktu yang penumpangnya padat," kata Hasani.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015