Masyarakat tidak perlu emosi dan terpancing situasi, waspada terhadap adanya provokator.
Oleh Fransiska Ninditya

Jakarta, 18/7 (Antara) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau masyarakat, khususnya di Kabupaten Tolikara, Papua dan sekitarnya, untuk tidak terpancing emosi pascakerusuhan yang terjadi pada Jumat (17/7).

"Masyarakat tidak perlu emosi dan terpancing situasi, waspada terhadap adanya provokator. Kemendagri yakin aparat keamanan mampu mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan baik," kata Tjahjo melalui pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Sabtu

Mendagri menjelaskan jajaran kesatuan bangsa dan politik seluruh Indonesia terus berkoordinasi dengan aparat intelijen dan keamanan setempat terkait penanggulangan konflik di salah satu kabupaten di Papua tersebut.

Kemendagri segera mengirimkan radiogram yang berisi petunjuk penanganan konflik lokal kepada jajaran Kesbangpol di seluruh Tanah Air.

"Saya yakin jajaran Kesbangpol mampu meningkatkan koordinasi antaraparat intelijen baik di pusat maupun di daerah-daerah sumbu pendek," jelasnya.

Deteksi dini terhadap potensi konflik horizontal di daerah diperlukan untuk mencegah insiden perpecahan yang semakin meluas, katanya.

"Pemberian penyuluhan kepada masyarakat untuk tenang dalam menjaga stabilitas daerah terpadu juga diperlukan," ujarnya.

Sebelumnya Wapres Jusuf Kalla mengimbau seluruh masyarakat untuk saling menghormati dan memahami satu sama lain, khususnya dalam kehidupan beragama.

Warga diminta untuk dapat menahan diri dalam menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang ada di sekitar.

"Mestinya kedua-duanya menahan diri, masyarakat yang punya acara keagamaan lain harus saling memahami. Ini ada dua kepentingan yang bertepatan, satu Idul Fitri, satu lagi karena speaker, jadi saling bertabrakan," jelasnya.

Wapres pun telah menginstruksikan Kepolisian RI dan pimpinan kelompok adat setempat supaya menyelesaikan persoalan tersebut.

Sementara itu, ditemui usah bersilaturahim dengan Wapres, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan situasi dan kondisi di Papua pascaperistiwa tersebut sudah ditangani dan tidak memerlukan penambahan pasukan.

Pada Jumat pagi pukul 07.00 WIT terjadi konflik antarkelompok warga yang menimbulkan aksi bakar sejumlah bangunan di komplek sekitar.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015