Dampaknya seolah-olah se-Indonesia ada persoalan."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya, M. Romahurmuziy (Romi), meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tegas menangani insiden di Kabupaten Tolikara, Papua.

"Para pelaku harus dihukum, para korban harus diberi perlindungan," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, terkait insiden antarkelompok warga di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, yang bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H pada Jumat pagi (17/7).

Ia sangat menyesalkan atas insiden yang terjadi pada saat umat Muslim tengah merayakan Hari Kemenangan setelah sebulan lamanya berpuasa, dan insiden tersebut tidak menghormati toleransi antarumat beragama yang memang dilindungi undang-undang.

"Saya menyesalkan terjadinya peristiwa itu, di hari yang justru seharusnya seluruh bangsa ini memperkuat tali persaudaraannya," katanya.

Insiden tersebut, menurut dia, setidak-tidaknya telah mencoreng Indonesia di mata dunia, apalagi Papua merupakan salah satu etalase Indonesia, sehingga jika ada kejadian sekecil apapun yang berpotensi konflik antarwarga di Papua akan sangat berdampak negatif bagi Indonesia.

"Dampaknya seolah-olah se-Indonesia ada persoalan," katanya.

Ia mengimbau kepada seluruh pemuka agama di Papua untuk bisa melakukan pengawasan dan juga menenangkan umatnya masing-masing.

Selain itu, kepada tokoh-tokoh agama juga diharapkan tidak melakukan upaya-upaya yang memancing provokasi.

Ia meminta kepada seluruh warga yang terlibat kerusuhan untuk menghormati keyakinan yang dianut setiap warga dan menghormati pelaksanaan dan pengekspresian setiap warga negara yang berbeda keyakinan.

"Karena itu adalah kesepakatan para pendiri bangsa kita dalam Pancasila," katanya.

Oleh karena itu, aparat keamanan dan penegak hukum harus bertindak tegas dalam menuntaskan kasus tersebut, demikian Romahurmuziy.

Pewarta: Budi Setiawanto dan Sigit Pinardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015